ANTISIPASI KARHUTLA

Seluruh Kanal Desa Dibendung

Seluruh Kanal Desa Dibendung

SUNGAI TOHOR (HR)- Cuaca panas yang terus berlangsung di Kepulauan Meranti, membuat seluruh masyarakat ketakutan akan terjadinya kebakaran. Sebab setiap musim kemarau selama ini, kerab menimbulkan kebakaran.

Bukan saja kebakaran lahan dan hutan, tapi juga kebakaran rumah penduduk.

Untuk itu musim kemarau yang terjadi dan sudah berlangsung lebih kurang dua minggu terakhir ini, semakin mencemaskan berbagai pihak.

Camat Tebingtinggi Timur, Helfandi, kepada Haluan Riau lewat ponselnya Jumat kemarin mengatakan, dalam rangka mengantisipasi terjadinya Karhutla di wilayah yang sangat rentan terjadinya kebakaran itu,pihaknya kian meningkatkan kewaspadaan.

Helfandi mengungkapkan, pihaknya telah membendung seluruh kanal yang melintang dari darat menuju laut. “Semua kanal sudah kita sekat baik dalam program bantuan Presiden Jokowi, maupun kanal-kanal desa yang biasanya membuang air darat ke laut, semuanya telah kita bendung.

Kenapa kita bendung, sebut camat, untuk menjamin resapan air dalam tanah gambut itu masih tersedia cukup.

Gambut yang basah atau masih memiliki kadar air yang cukup, tidak akan rentan dengan api.

Jika pun ada percikan api yang tidak disengaja oleh manusia, maka dengan kondisi gambut yang basah dipastikan api tidak akan mudah merambat.

Namun sebaliknya jika gambut dalam kondisi kering, dengan cuaca panas atau dengan fenomena alam sendiri maka apipun bisa muncul tiba-tiba. Dan jika muncul api, sementara penanganannya lamban, maka persoalan besarpun akan menghadang, ”kata Camat itu.

Kepada seluruh masyarakat Tebingtinggi Timur dimintakan agar waspada terhadap ancaman Karhula.

Selama musim kemarau ini kata Camat lagi, masyarakat dilarang keras memasuki kawasan HTI sagu. Apakah untuk berburu atau memancing dan lain sebagainya. Untuk saat ini tidak dibenarkan.

Sebab dengan masuknya masyarakat ke kawasan HTI sagu, bisa saja memicu munculnya titik api. Kadang tanpa disengaja membuang puntung rokok di hutan, dalam situasi seperti ini sangat berpontensi menimbulkan kebakaran.

“Jadi, kita minta agar semua masyarakat menyadari bahaya kebakaran yang bisa muncul dari ketidaksengajaan kita sendiri itu,”ucapnya.

Selain itu lanjutnya, masyarakat juga harus mengetahui, jika sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan, maka ganjaran hukumannya sangat berat.

Untuk itu kita imbau seluru warga agar saling mengingatkan untuk tidak melakukan pembakaran lahan ataupun dalam rangka membuka pertanian maupun perkebunan,”tegasnya.(jos)