Peserta KBN Kalang Kabut

Diguyur Hujan Lebat Tenda Kebanjiran

Diguyur Hujan Lebat Tenda Kebanjiran

Hujan yang deras disertai angin kencang dan petir membuat tenda-tenda peserta Kemah Bhakti Nasional 2015 ambruk. Bukan itu saja,  plang nama serta pagar milik dari masing-masing kontingen juga ikut ambruk.

Namun demikian, cuaca yang tidak bersahabat ini tidak mengurangi semangat peserta KBN untuk terus melakukan aktifitasnya.

Seakan tak perduli hujan, sebagian peserta KBN juga harus keluar dari tenda dan berhujan-hujanan untuk menacapkan patok tenda, dan sebagian peserta yang lainnya menyelamatkan kain-kain atau barang-barang yang berharga agar tidak kehujanan atau basah karena banjir.


"Ya mau bagaimana lagi Bang, kalau kami tidak segera keluar dan menancapkan patok, maka tenda kami akan ambruk semuanya. Jadi mau tak mau kami harus hujan-hujanan untuk menyelamatkan tenda kami agar tidak ambruk dan tidak kebanjiran," kata Hendra Sampouw kontingen dari Manado, Sulawesi Utara kepada Haluan Riau, Sabtu (6/6) sambil membuang air yang membanjiri tendanya.

Walaupun kalang kabut kehujanan memperbaiki tendanya, Kontingen Monado ini tetap saja ceria dan tidak putus asa untuk mencari solusi membersihkan air disekitar tendanya.

Bahkan tak kehilangan akal, walaupun tak mempunyai ember untuk menguras air yang membanjiri tendanya, mereka mereka mengunakan papan kayu untuk menggiring air ketempat dataran rendah agar tidak masuk ketindanya.

"Kita gunakan papan atau alat apa saja yang penting tenda kita tidak kebanjiran. Kalau kehujanan dan kepanasan kami sebagai pramuka sudah biasa, dan kalau masalah kebanjiran ini tentunya kita sendiri yang salah karena sebelum kita dirikan tenda disini kita tidak membuat paretan kecil agar air hujan bisa mengalir kedataran rendah dan tidak membanjiri tenda kita," jelas Sekretaris Cabang Poltim tersebut.

Ketika ditanya mengenai pendapatnya tentang bumi perkemahan Buang Asmara, ia mengatakan sangat bagus sekali, namun hanya perlu tambahan-tambahan yang harus dibenahi seperti MCK dan faktor-faktor pendukung yang lainnya.

"Kalau untuk sarana dan prasarananya cukup bagus, cuma kalau bisa ditambah lagi," ungkap Hendra.

Hal senada juga diungkapkan Khairul Anwar, sebagai pembina pendamping dari kontingen Aceh, masalah hujan, panas buat pramuka tidak menjadi halangan atau rintangan, apa lagi pramuka-pramuka yang sudah dikirim ke KBN ini, dan ia yakin peserta-pesertanya tidak akan mengeluh karena mereka sudah terlatih terlebih dahulu sebelum diberangkatkan ke Siak.

"Hujan yang lebat ini tidak menjadi halangan dan rintangan buat kami sebagai pramuka, dan ini hal yang biasa karena kami sudah didik untuk beradaptasi dengan alam. Namun harapan kedepan, kalaulah Siak nanti dijadikan tempat jambore internasional, kalau bisa di setiap tempat yang akan didirikan tenda kalau bisa di agak tinggikan, agar kalau musim hujan seperti sekarang, tidak banjir," harapnya.

"Kalau untuk sarana dan prasarana menurut kami sangat bagus sekali, karena ketika kami berangkat dari Aceh, kami sempat berfikir bagaimana langkah kami selanjutnya setelah turun dari pesawat, namun itu semua tidak menjadi beban pikiran kami setelah sampai di Bandara Pekanbaru, kami langsung disambut oleh LO nya, dan Dinas Perhubungan, dan setelah itu segala fasilitas menuju ke Siak semuanya sudah dipersiapkan oleh panitia. Pokoknya sarana dan prasarana baguslah tinggal teknis saja yang perlu diperbaiki lagi dan lebih ditingkatkan lagi," imbuhnya.

Ketua Panitia H Jamaluddin ketika dikonfirmasi melalui telpon selulernya mengatakan bahwa, ini merupakan pembelajaran bagi adik-adik Pramuka untuk selalu mandiri, pantang menyerah dan belajar untuk menjadi pramuka yang tangguh.

"Memang hujan ini merupakan rahmat yang harus disyukuri dan dinikmati, karena dengan adanya hujan ini adek-adek diuji menjadi pramuka yang kesatria dan pantang menyerah dalam menghadapi halalintang yang menghadang. Ini merupakan pembelajaran yang sangat berharga buat peserta KBN dan tentunya kemah ini akan lebih berkesan buat peserta dalam mengikuti perkemahan ini," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai teknis lapangan tentang tempat tenda yang kebanjiran, dan  dari peserta KBN meminta agar ditinggikan itu sudah menjadi  rencana sebelumnya oleh panitia, dan selanjutnya akan segera dilakukan itu.

"Mengenai tempat tenda agar lebih ditinggikan itu sudah menjadi rencana kami sebelumnya, dan sebagian itupun sudah kita lakukan, lihat saja, itu kan ada tanah pasir yang sudah mulai dibuat untuk tempat tenda, jadi untuk selanjutnya akan kita lakukan terus agar kedepan kalau musim hujan tidak lagi kebanjiran," pungkasnya.***