Harga RAM DDR5 Samsung Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat di Tengah Krisis Komponen
Riaumandiri.co - Di tengah krisis komponen PC yang masih berlangsung, Samsung dilaporkan menaikkan harga DRAM buatannya secara drastis. Kenaikan ini mencapai lebih dari 100 persen, membuat harga kontrak chip memori mendekati angka 20 dolar AS per unit, khususnya untuk DDR5. Dampaknya, konsumen dan perakit PC harus bersiap membayar lebih mahal untuk komponen yang tergolong esensial ini.
Samsung saat ini merupakan salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan sekaligus produsen DRAM utama dunia, sejajar dengan SK Hynix dan Micron. Chip memori buatan Samsung digunakan oleh banyak merek ternama seperti G.Skill dan Corsair. Selain memori RAM, Samsung juga dikenal memproduksi berbagai perangkat penyimpanan, mulai dari SSD hingga kartu memori, termasuk microSD Express yang kini dipakai sebagai media penyimpanan tambahan di Nintendo Switch 2.
Perakit PC Terpaksa Menanggung Dampaknya
Lonjakan harga RAM konsumen ternyata bermula dari kenaikan harga kontrak DRAM di tingkat pabrikan. Laporan media Taiwan yang dibagikan oleh pengguna X bernama Jukan05 menyebutkan bahwa Samsung menaikkan harga kontrak DRAM dari sekitar 7 dolar AS menjadi 19,5 dolar AS per unit. Harga kontrak ini merupakan tarif grosir yang ditawarkan produsen chip kepada perusahaan perakit RAM seperti Corsair, yang kemudian memasang chip tersebut ke PCB dan heatsink sebelum dijual ke pasar.
Akibat kelangkaan stok, harga RAM di pasaran melonjak tajam. Beberapa kit RAM kini dijual dengan harga hingga empat kali lipat dibandingkan sebelum Oktober 2025. Samsung sendiri disebut tidak memiliki stok DRAM yang tersisa, sehingga memilih menaikkan harga sebagai langkah darurat.
Kenaikan ini tidak hanya memengaruhi DDR5, tetapi juga DDR4. Harga kontrak DDR4 dilaporkan ikut naik hingga sekitar 18 dolar AS per modul 16 GB. Dampaknya juga bisa merembet ke lini produk Samsung sendiri, termasuk ponsel dan tablet. Salah satu contohnya adalah Galaxy Z Fold 7 yang saat ini dipasarkan dengan harga hampir 2.000 dolar AS.
Waktu Terburuk bagi Gamer dan Pengguna PC
Situasi ini terasa makin berat karena datang berdekatan dengan kabar dari Micron, salah satu pesaing utama Samsung. Pada awal Desember, Micron mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari pasar RAM dan SSD konsumen, dan sepenuhnya fokus ke komponen untuk kebutuhan enterprise dan server berbasis AI. Artinya, merek Crucial akan menghentikan produksi pada akhir Februari 2026, menutup perjalanan hampir tiga dekade di pasar PC konsumen.
Meski Micron berjanji tetap memberikan dukungan dan garansi setelah produksi dihentikan, keluarnya satu pemain besar jelas mempersempit pasokan. Di sisi lain, permintaan DRAM terus meningkat seiring ekspansi pusat data oleh perusahaan besar seperti Google dan OpenAI.
Dengan Samsung juga memproduksi SSD NVMe populer seperti seri 990 Pro, ada kekhawatiran bahwa harga penyimpanan ikut terdorong naik. Untuk saat ini, belum ada tanda tanda jelas kapan krisis RAM ini akan mereda, dan konsumen tampaknya harus bersabar lebih lama menghadapi harga komponen PC yang kian mahal.(MG/AND)