Dewan Desak Tutup Arena Permainan

Dewan Desak Tutup Arena Permainan

DUMAI (HR)-Arena permainan anak-anak Super 21 yang beroperasi di Jalan Budi Kemuliaan, Dumai, sudah direkomendasikan untuk ditutup. Namun, hingga kini belum ada tindakan dari pihak Pemerintah Kota Dumai.

Sekretaris Komisi I DPRD Dumai Saiful Ashar ketika dikofirmasi wartawan mengatakan dari hasil evaluasi dan pertemuan yang dilakukan DPRD Dumai beberapa bulan terakhir disimpulkan aktifitas arena permainan anak-anak Super 21 harus ditutup.

"Arena permainan anak Super 21 sudah kita rekomendasikan ke Pemerintah Kota Dumai agar operasionalnya ditutup. Selain itu, untuk izin usahanya juga harus dicabut karena surat izin yang dimiliki pengelola Super 21 tersebut sudah menyalahi aturan," ujar dia, baru-baru ini.

Keberadaan Super 21 yang saat ini berdekatan dengan rumah ibadah juga tidak sesuai dengan surat izin usaha yang dimiliki. Selain itu, praktik arena permainan tersebut juga dilaporkan mengandung kegiatan judi.

Menyikapi hal itu, Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Dumai Noviar Indra mengaku belum menerima surat rekomendasi dari Pemko Dumai untuk melakukan penindakan.

"Untuk keberadaan Super 21 kita belum mendapat surat rekomendasi penindakan dari Pemko Dumai. Jika sudah mendapat perintah akan segera kita ambil tindakan," ujar dia.

Sebelumnya, Walikota Dumai Khairul Anwar sudah mengisyaratkan kepada Satpol PP untuk mengambil tindakan tegas. Bahkan, dia menilai keberadaan Super 21 tersebut tidak memberikan kontribusi yang berarti.

"Kalau memang sudah terindikasi judi dan telah melakukan penyalahan izin, saya minta Super 21 segera ditutup. Selama operasionalnya, Super 21 tidak ada keuntungan yang didapat Pemko Dumai, justru kerugian yang diterima," ungkap wako, beberapa waktu lalu.

Selain menyebut Super 21 ditutup, wako juga minta agar Satpol PP agar tegas menegakkan aturan terhadap seluruh tempat hiburan yang menyalahi aturan."Jika sudah diberi peringatan tiga kali, tapi tidak diindahkan, maka Satpol PP wajib menutup tempat hiburan tersebut," tegas Wako.***