Negara Tetangga Mulai Gunakan Ojek Tanpa Sopir, Indonesia Kapan?
Riaumandiri.co - Tren robotaxi atau taksi otomatis tanpa pengemudi kini mulai merambah pasar Asia Tenggara, setelah sebelumnya berkembang pesat di Amerika Serikat dan China.
Banyak produsen otomotif sudah bekerja sama dengan perusahaan teknologi otomatis untuk melakukan uji coba. Beberapa layanan robotaxi bahkan sudah beroperasi secara komersial, seperti Waymo di AS dan Apollo Go di China.
Masuknya robotaxi ke Asia Tenggara ditandai oleh langkah Singapura yang menjadi lokasi awal ekspansi. Perusahaan mobil otomatis asal AS, May Mobility, baru-baru ini meraih investasi dari Grab yang berbasis di Singapura.
May Mobility memang telah menyusun rencana memperluas layanan ke kawasan Asia Tenggara tahun depan. Kesepakatan dengan Grab disebut Reuters sebagai langkah penting untuk menghadirkan robotaxi secara global.
Kolaborasi tersebut juga menjadi acuan mengenai bagaimana layanan robotaxi bisa terintegrasi dalam aplikasi transportasi online yang sudah ada. Grab sendiri dikenal sebagai salah satu pemain besar layanan ojol di Indonesia.
Belum ada kepastian apakah kerja sama Grab dengan May Mobility akan membuka pintu bagi robotaxi untuk masuk ke Indonesia. Namun, ekspansi Grab di bidang kendaraan otomatis tampak semakin serius.
Setelah kerja sama itu, Grab mengumumkan investasi tambahan sebesar US$60 juta (Rp1 triliun) ke perusahaan remote driving Vay Technology. Reuters menyebut Grab ingin memanfaatkan platformnya untuk menghadirkan layanan kendaraan otomatis.
"Masa depan mobilitas di Asia Tenggara akan menjadi model hibrida yang mengandalkan keahlian mitra pengemudi kami di samping kendaraan otomatis dan layanan mengemudi jarak jauh," ujar CEO Grab, Anthony Tan, dikutip dari Reuters.
Grab akan menambahkan investasi hingga US$350 juta pada tahun pertama jika Vay mencapai target tertentu. Target tersebut berkaitan dengan pendapatan konsumen, cakupan kota di AS, standar keamanan teknologi, dan izin operasi yang lebih luas.
Vay mengoperasikan kendaraan melalui ‘teledriver’ yang mengarahkan mobil ke pelanggan sebelum pengguna melanjutkan mengemudi sendiri. Pada Januari 2024, Vay meluncurkan layanan komersial perdana di Las Vegas.
Di Indonesia, regulasi khusus mengenai robotaxi belum tersedia. Pemerintah saat ini masih menyusun aturan terkait pekerja gig, termasuk pengemudi ojol, yang masih dalam tahap pembahasan. (MG/RIJ)