Presiden Ukraina Siap Sedia Bersama AS dalam Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina

Presiden Ukraina Siap Sedia Bersama AS dalam Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina

Riaumandiri.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia siap sedia untuk bekerja dengan Amerika Serikat setelah menerima rancangan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Media AS melaporkan bahwa rencana tersebut mencakup penyerahan sebagian wilayah Donbas, pengurangan ukuran militer Ukraina, dan komitmen untuk tidak bergabung dengan NATO.

Belum jelas sejauh mana keterlibatan Ukraina dalam penyusunannya, namun Gedung Putih mengatakan bahwa AS sudah berkomunikasi secara setara dengan kedua pihak. Kantor Zelensky juga menyatakan bahwa Ukraina bersedia mengerjakan ketentuan rencana tersebut demi mencapai akhir perang yang adil.

Rancangan yang dipublikasikan Financial Times dan Axios menyebut militer Ukraina akan dibatasi hingga 600.000 personel, dengan jet tempur Eropa ditempatkan di Polandia. Rencana itu juga memperkirakan pencabutan sanksi terhadap Rusia dan kemungkinan kembalinya negara itu ke G7.


Jika benar, isi proposal tampak lebih menguntungkan Moskow. Zelensky mengatakan ia akan segera berdiskusi dengan Presiden AS Donald Trump mengenai proposal tersebut, termasuk poin yang meminta Ukraina melepas sebagian besar persenjataannya.

Gedung Putih menolak anggapan bahwa rencana tersebut menuntut konsesi besar dari Ukraina. Utusan khusus AS Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dikabarkan menyusun proposal tersebut selama sebulan dengan berkomunikasi dengan kedua pihak.

Zelensky menulis di X bahwa pihak Amerika telah menyampaikan visi mereka untuk mengakhiri perang dan kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembahasan. Pernyataan ini muncul setelah pertemuan Zelensky dengan sejumlah pejabat militer senior AS di Kyiv.

Moskow menanggapi dingin laporan rencana tersebut. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa belum ada proses yang dapat disebut konsultasi. Ia juga menegaskan bahwa setiap perjanjian damai harus memenuhi tuntutan Rusia yang selama ini dianggap Ukraina sebagai bentuk penyerahan.

Sementara itu, serangan Rusia di Zaporizhzhia pada Kamis malam menewaskan sedikitnya lima orang, disusul penghancuran 33 drone Ukraina oleh Moskow. Awal pekan ini, serangan Rusia di Ternopil menewaskan sedikitnya 26 orang, dan 17 lainnya masih hilang.(MG/DHA)



Berita Lainnya