Pakar Bagikan Trik Mengemudi Mobil Agar Lebih Irit BBM

Pakar Bagikan Trik Mengemudi Mobil Agar Lebih Irit BBM

Riaumandiri.co - Perkembangan harga bahan bakar di Indonesia terus menunjukkan fluktuasi yang signifikan, sehingga konsumen kini semakin sadar bahwa cara mengemudi dapat memengaruhi konsumsi BBM. Ketidakhadiran strategi pengemudian yang terukur seringkali menjadi penyebab utama pemborosan bahan bakar, terutama di tengah dinamika ekonomi yang menuntut efisiensi.  


Seringkali, pengemudi tidak menyadari bahwa kebiasaan menginjak pedal gas secara tidak konsisten—naik turun tanpa pola yang jelas—menjadi faktor utama yang memaksa mesin bekerja lebih keras, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat. Kebiasaan ini tidak hanya menambah beban pada mesin, tetapi juga mempercepat keausan komponen vital kendaraan.



Konsep eco?driving menekankan pentingnya menjaga bukaan gas tetap stabil agar proses pembakaran menjadi lebih efisien dan perjalanan lebih halus. Dalam prakteknya, pengemudi disarankan untuk menekan pedal gas secara perlahan, mempertahankan kecepatan stabil, dan menghindari perubahan mendadak yang tidak perlu, sehingga dapat mencapai “smooth acceleration” yang menjadi standar di dunia balap sekaligus di jalan raya.


Menurut Rifat Sungkar, pebalap sekaligus Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), prinsip menjaga throttle position sebenarnya sudah lama menjadi dasar teknik balap. “Kalau posisi gasnya konsisten, efisiensi bahan bakarnya jauh lebih baik. Di balap kami mempertahankan throttle tetap maksimal, tapi untuk harian cukup dijaga supaya stabil di rentang tertentu,” kata Rifat ketika ditemui di Jakarta Selatan pada Kamis (13/11/2025).


Rifat menjelaskan bahwa gaya berkendara yang agresif, sering menginjak gas dalam?dalam lalu melepasnya secara tiba?tiba, membuat mesin terus?tandanya menyesuaikan suplai bahan bakar dan udara. Proses ini menguras konsumsi BBM lebih cepat, belum lagi efek samping berupa ayunan kabin yang membuat penumpang tidak nyaman. Dengan menjaga bukaan gas stabil, mesin bekerja dalam putaran yang lebih terkontrol sehingga pembakaran bisa berlangsung lebih efisien.


Selain menghemat bahan bakar, konsistensi throttle juga berdampak langsung pada umur kendaraan. Semakin sedikit mobil melakukan akselerasi dan deselerasi ekstrem, semakin kecil beban pada mesin, transmisi, dan sistem bahan bakar. Kebiasaan ini membantu memperpanjang usia pakai kendaraan sekaligus menurunkan risiko kerusakan pada komponen penting.


Dari sisi lingkungan, pengemudi yang menerapkan prinsip throttle stabil juga turut mengurangi emisi karbon. Contohnya, mobil yang sering menginjak gas secara tiba?tiba cenderung mengkonsumsi 15% lebih banyak bahan bakar dibandingkan yang menjaga throttle tetap stabil. Dengan mengurangi konsumsi, emisi CO? juga menurun secara signifikan, memberikan dampak positif bagi kualitas udara di kota-kota besar.


KOMPAS terus berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Bagi pembaca yang ingin mendalami topik ini, KOMPAS menyediakan update reguler melalui situs dan aplikasi resmi, memastikan informasi tetap akurat dan relevan bagi para pengemudi yang peduli pada efisiensi dan keberlanjutan.(MG/FRA)



Berita Lainnya