Siklus Konsol Melambat, PlayStation 6 Belum Menunjukkan Tanda Kehadiran

Siklus Konsol Melambat, PlayStation 6 Belum Menunjukkan Tanda Kehadiran

Riaumandiri.co - Dilansir dari BBC, menjelang peringatan lima tahun peluncuran PlayStation 5 (PS5), banyak penggemar mulai mempertanyakan kehadiran penerusnya, PlayStation 6. Dalam dua dekade terakhir, Sony dikenal rutin meluncurkan konsol baru setiap lima tahun sekali. Namun, kali ini, siklus tersebut tampak melambat.

Eric Lempel, Kepala Divisi Bisnis PlayStation, menjelaskan bahwa belum ada urgensi untuk menggantikan PS5 karena konsol tersebut masih memiliki potensi besar. “I would say we're really hitting our stride now,” ujarnya kepada BBC News. Ia menambahkan, dengan deretan konten menarik yang terus hadir, Sony akan tetap berfokus pada pengembangan PS5.

Lempel, yang turut memimpin peluncuran PS5 di tengah krisis rantai pasokan akibat kelangkaan chip global, mengatakan bahwa kendala tersebut kini telah teratasi. Hingga kini, PS5 telah terjual lebih dari 84 juta unit di seluruh dunia. Ia juga menyebut bahwa gim terbesar untuk PS5 belum dirilis. “I'm not going to tell you which one, but I think it's still to come,” ungkapnya.


Sementara itu, CEO Antstream Arcade, Steve Cottam, menilai lambatnya pergantian generasi konsol disebabkan oleh perkembangan teknologi yang tidak lagi menunjukkan lonjakan besar seperti di masa lalu. “Pada era 80-an dan 90-an, setiap konsol baru menawarkan lompatan besar dalam kekuatan dan kemampuan dibandingkan pendahulunya,” ujarnya. “Kini peningkatannya tetap ada, tetapi lebih bersifat teknis dan kurang terasa signifikan bagi pemain biasa.”

Sejumlah gim besar masih dalam tahap pengembangan untuk PS5, termasuk Marvel’s Wolverine yang dijadwalkan rilis pada 2026 serta Intergalactic dari pengembang Uncharted dan The Last of Us, Naughty Dog. Namun, proses pembuatan gim kini memakan waktu lebih lama. Menurut analis industri gim, Christopher Dring, “Selama era PS3, Naughty Dog merilis empat gim; di era PS4 jumlahnya turun menjadi tiga, dan sejauh ini pada era PS5 belum ada satu pun yang dirilis.”

Selain faktor produksi, perubahan perilaku pemain juga menjadi pertimbangan. Lempel menyebut bahwa gamer saat ini lebih gemar bereksperimen dengan berbagai jenis permainan. “Rata-rata, pemain saat ini memainkan 50% lebih banyak gim dibandingkan generasi sebelumnya dan menjelajahi lebih banyak genre,” katanya.

Sebagian gamer bahkan menganggap jarak antar generasi konsol yang lebih panjang sebagai hal positif. Kreator konten Rachel Howie, yang dikenal di Twitch sebagai DontRachQuit, berpendapat, “Saya rasa bagus Sony tidak terburu-buru merilis konsol baru setiap beberapa tahun.” Menurutnya, inovasi yang datang lebih jarang justru membuat setiap peningkatan terasa lebih bermakna.

Sony masih memimpin pasar konsol rumahan, meskipun kalah di segmen handheld dari Nintendo Switch dan penerusnya, Switch 2, yang telah terjual lebih dari 10 juta unit sejak debut pada Juni 2025. Lempel menegaskan bahwa inovasi tetap menjadi arah utama perusahaan, termasuk ekspansi Sony ke industri film dan televisi yang turut mendorong popularitas gim PlayStation.

“Kami melihat banyak orang mengenal karakter dan dunia gim melalui film atau serial, lalu ingin tahu lebih jauh,” ujar Lempel. Ia menambahkan bahwa musim ketiga The Last of Us akan menjadi “fenomenal”, sementara adaptasi serial God of War dan Ghost of Tsushima tengah dipersiapkan. Jika ada satu gim lain yang ingin ia lihat diadaptasi, Lempel berharap Sly Cooper bisa dibuat menjadi serial bergaya Ocean’s 11.(MG/AND)



Berita Lainnya