Rakor Bersama Pemkab Siak, Gubri Wahid Tindak Tegas Angkutan Berat Perusahaan
Riaumandiri.co - Pemerintah Provinsi Riau menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Siak terkait pengendalian kerusakan jalan di ruas Minas–Perawang, Kamis (18/9) pagi.
Rakor yang berlangsung di Balai Serindit ini dipimpin langsung Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid bersama Bupati Siak Afni, serta dihadiri kepala OPD, perwakilan perusahaan, dan tokoh masyarakat Minas.
Pada pertemuan tersebut, Wahid menegaskan bahwa kerusakan jalan di jalur Minas–Perawang disebabkan oleh aktivitas truk angkutan berat milik sejumlah perusahaan besar.
“Kerusakan ini jelas akibat lalu lalang kendaraan berat perusahaan. Ada milik Pertamina Hulu Rokan (PHR), Pelindo, Sinarmas Group, dan kendaraan angkutan CPO,” ungkap Wahid.
Lebih lanjut, Gubri membahas ketiadaan kontribusi pajak dari kendaraan-kendaraan perusahaan tersebut. Pasalnya, sebagian besar truk yang beroperasi menggunakan pelat nomor luar Riau.
“Saya sangat menyayangkan, kendaraan yang lalu lalang di jalan kita itu non-BM. Mereka pakai jalan kita, rusak jalan kita, tapi kontribusi pajak untuk daerah tidak ada,” tegas Wahid.
Menurutnya, pemerintah daerah sudah sejak lama memberikan imbauan dan peringatan kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, sikap acuh tak acuh masih mendominasi.
“Kami sudah menyurati pihak perusahaan sejak jauh hari. Dipenda juga sudah memberi kemudahan, bahkan keringanan untuk mutasi kendaraan ke Riau. Tapi nyatanya, sampai sekarang masih saja mereka abaikan,” ujar Wahid.
Kemarahan Gubri semakin memuncak ketika membicarakan dampak yang harus ditanggung masyarakat akibat ulah perusahaan. Jalan yang berlubang dan rusak parah tidak hanya menghambat arus logistik, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara.
“Masyarakat kita yang jadi korban. Mereka yang tiap hari lewat harus menanggung resiko kecelakaan, sementara perusahaan seenaknya memakai jalan tanpa adanya kontribusi bagi daerah,” kata Wahid.
Untuk itu, Wahid menegaskan akan mengambil langkah tegas. Ia menyebut dalam waktu dekat akan melaksanakan razia gabungan bersama pihak kepolisian untuk menindak kendaraan-kendaraan yang tidak taat aturan. “Saya tidak main-main. Kita akan lakukan razia gabungan. Kalau perlu, saya akan hentikan kegiatan perusahaan yang masih melanggar,” ancamnya.
Bupati Siak Afni yang hadir dalam rakor tersebut turut mengamini langkah tegas Gubri.
Menurutnya, warga minas Kabupaten Siak sudah lama menanggung derita akibat kerusakan jalan yang ditimbulkan perusahaan.
Wahid juga menyinggung keadilan fiskal yang seharusnya ditegakkan oleh perusahaan besar yang menikmati keuntungan dari tanah Riau. Ia bilang, Pemprov tidak anti investasi, namun investasi harus memberi manfaat nyata bagi daerah.
“Jangan sampai perusahaan besar hanya tahu mengeruk untung, tapi tanggung jawab sosial dan kewajiban pajak mereka abaikan,” kata Wahid tegas.
Rakor tersebut akhirnya menghasilkan komitmen bersama antara Pemprov Riau, Pemkab Siak, dan perusahaan terkait untuk segera melakukan pengawasan ketat.
Dalam waktu dekat, razia akan dilakukan untuk menertibkan kendaraan non-BM yang beroperasi di jalur Minas–Perawang. Wahid menegaskan, jika setelah razia masih ditemukan pelanggaran, Pemprov tidak akan segan-segan menutup perusahaan yang bersikap nakal dan membandel.