Pacu Jalur Lubuak Sobae 2025, Jalur yang Mangkir Akan Diblacklist tak Bisa Daftar Tahun Depan
Riaumandiri.co - Panitia event kebudayaan Pacu Jalur di Tepian Lubuak Sobae dengan tegas akan memberikan sanksi kepada jalur-jalur yang tidak hadir saat pemanggilan start meskipun telah mendaftar dan mencabut undian.
Sanksi berupa pemutusan hak menerima bantuan keuangan “jaga jalur” serta pencantuman nama desa asal jalur ke dalam daftar hitam untuk penyelenggaraan tahun berikutnya.
“Kami dari panitia event kebudayaan Tepian Lubuak Sobae akan memberikan sanksi kepada desa asal jalur yang tidak hadir saat dipanggil di pancang start. Tahun depan, desa tersebut tidak akan kami izinkan mendaftar. Selain itu, bantuan keuangan jaga jalur dari Pemda Kuansing juga tidak akan kami transfer,” tegas Didik, Sekretaris Panitia Pelaksana, Minggu (3/8).
Adapun pelaksanaan Pacu Jalur di Tepian Lubuak Sobae dijadwalkan berlangsung selama empat hari 9-12 Agustus 2025.
Aturan tegas ini, menurut panitia, penting demi menjaga sportivitas dan marwah Pacu Jalur sebagai warisan budaya tak benda asal Kuansing yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Didik menambahkan bahwa pendekatan persuasif tetap menjadi langkah awal. Jalur-jalur yang tercatat tidak hadir saat berlaga pada rayon sebelumnya telah dikonfirmasi ulang. Jika tetap mendaftar namun kembali tidak hadir di lintasan, sanksi administratif akan langsung diberlakukan.
“Jika jalur tidak hadir, maka secara otomatis uang tunggu jalur sebesar Rp600.000 tidak akan disalurkan. Selain itu, nama desa akan kami blacklist dari event Pacu Jalur di Tepian Lubuak Sobae tahun depan,” jelas Didik.
Sanksi ini bukan tanpa alasan. Pada penyelenggaraan Pacu Jalur tahun-tahun sebelumnya, sering ditemukan jalur yang absen pada hari pertama meski sudah mencabut undian. Hal ini menimbulkan kondisi tidak ideal di arena pacu, seperti jalur yang menang otomatis karena tidak memiliki lawan, sehingga mengganggu jalannya kompetisi dan merugikan peserta lain yang tampil maksimal.
Panitia berharap penerapan aturan ini akan memberi efek jera dan meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab peserta terhadap event kebudayaan yang telah menjadi ikon pariwisata dan kebanggaan masyarakat Riau, khususnya Kuantan Singingi.
Sesuai data yang diterima, hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 120 jalur yang mendaftar untuk berpacu di Tepian Lubuak Sobae.
Dengan jumlah peserta yang cukup besar, panitia mengingatkan agar semua pihak turut menjaga tertib acara serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan sportifitas.
“Kita ingin pacu jalur bukan sekadar ajang tahunan, tapi juga menjadi contoh pelestarian budaya dan disiplin kolektif masyarakat adat,” tutup Didik.