FOKUS

Dimulai dari Pekan Sikawan

Dimulai dari Pekan Sikawan

Pemerintah Provinsi Riau telah menegaskan komitmennya untuk mendorong terwujudnya konsep Kota Baru yang disebut Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan).
Bentuk dukungan ini bukan tanpa alasan, karena menurut Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, konsep Pekan Sikawan akan mampu mengingatkan pertumbuhan ekonomi penduduk yang kian meningkat.
"Pekanbaru ini tidak bisa sendiri-sendiri lagi. Kawasannya dapat kita katakan sudah meluas," katanya. Apalagi karena selama ini dengan melihat posisi pertumbuhan ekonomi di Pekanbaru, sangat didukung oleh daerah-daerah disekitarnya.
Tumbuh kembang ekonomi masyarakat ini ternyata dengan sendirinya menghidupkan pembangunan lainnya, seperti perumahan rakyat, jalan dan sarana pendukung lainnya.
Andi menambahkan, konsep Pekan Sikawan ini bukan rencana baru. Di DKI Jakarta lebih dulu menerapkan sistem ini. Oleh sebab itu kota-kota kecil di sekitarnya juga ikut berkembang degan pertumbuhan ekonomi yang pesat. "Dengan pengembangan seperti ini, nantinya ada banyak hal yang bisa dibangun," katanya.
Salah satu dampak nyatanya, yakni pertumbuhan investasi di daerah-daerah sekitarnya. Ini tidak bisa dipunkiri karena Pekanbaru mejadi kota induk. Saat ini sudah terlihat bahwa masyarakat yang berada di daerah justru menjalankan aktifitas pekerjaan sehari-hari di kota induk.
Sementara itu untuk mendukung konsep Pekan Sikawan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru pun sudah memberikan persetujuannya. Penandatanganan kerja sama ini telah dilaksanakan antara Bupati Pelalawan M Harris dan Walikota Pekanbaru Firdaus pada bulan Juni 2014 yang lalu.
"Saat ini kota-kota besar di Indonesia menghadapi persoalan ekonomi, terutama dalam menyediakan lapangan pekerjaan formal bagi masyarakat. Dan kerja sama ini bentuk keseriusan dua pejabat daerah yang ingin mengembangkan menjadi kawasan metropolitan dan penandatangan tapak batas daerah," ujar M Harris.
Diungkapkan Bupati, bahwa untuk mengatasi keterbatasan, maka daerah perlu menggalang kekuatan secara bersama-sama, agar dapat mengatasi permasalahan internal maupun eksternal daerah. Sedangkan kawasan metropolitan pekansikawan yang terdiri dari Kota Pekanbaru, kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan merupakan suatu keniscayaan jika sama-sama komitmen dengan hal tersebut.
"Sebagaimana kita ketahui, bahwa kawasan metropolitan merupakan kawasan perkotaan yang terdiri dari atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti kawasan perkotaan di sekitar, saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi. Dengan jumlaj penduduk keseluruhan sekurang-kurangya 1.000.000 jiwa," tandasnya.
M Harris juga mengatakan, bahwa dalam dinamika kawasan metropolitan, perkembangan jumlah penduduk tentu menjadi perhatian. Pasalnya, tidak semua unsur mampu memberikan pelayanan yang mencukupi. Apalagi disertai dengan pertambahan luas kota yang harus dilayani.
"Selain itu, metropolitan juga menghadapi masalah lingkungan hidup, Kualitas lingkungan Menurun tajam dapat terlihat dari besarnya tingkat polusi di kawasan tersebut akibat kemacetan lalu lintas dan sisten transportasi yang tidak baik.  Penurun kualitas lingkungan juga terlihat dari penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi," paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan Walikota Pekanbaru Firdaus. Dikatakannya, bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Pelalawan yang memiliki 7 program unggulan untuk pengembangan daerah yang menjadi maju. Kesekapatan kerjasama yang disebut pekan sekawan ini, merupakan pembangunan kawasan metropolitan yang tidak jauh beda dengan daerah lainnya.
Pekanbaru akan mengajukan kepada pemerintah pusat untuk menjadikan Pekanbaru menjadi kawasan metropilitan, sehingga dapat terwujudnya kota pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pendidikan serta pusat kebudayaan melayu menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa.
"Naiknya pertumbuhan ekonomi nantinya, bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi buat generasi muda. Jadi, dengan naiknya pertumbuhan, sehingga para generasi muda mampu bersaingnya untuk kedepannya. Dengan pertumbuhan generasi muda, maka pemerintah akan menciptakan sumber daya manusia yang handal," terangnya.
Firdaus mengatakan, Pekanbaru berpeluang menjadi kota terbaik se Sumatera dan menjadi kota perputaran uang yang bersaing dengan Kepulauan jawa. Untuk itu, membangun Kota pekanbaru merupakan membangun Riau dan membangun kejayaan Negara Indonesia.
"Selain itu, membeludaknya pendatang dari daerah lain masuk ke pekanbaru menjadi tantangan untuk pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi para pendatang agar mereka juga bisa meningkat. Dimana para pendatang masuk merupakan saudara juga. Sehingga dapat terwujudnya Pekanbaru sebagai kota metropilitan yang madani adalah yang agamis, toleransi buat kedepannya.
Dengan kerjasama ini, diharapkan bisa memotivasi untuk mewujudkan dua daerah ini bisa menjadi berkembang. Daerah Pekanbaru akan mencoba menjadi suatu daerah yang tidak membeda-bedakan suku (ras) agar daerah luar mau menambah ekonomi menjadi signifikan.
Untuk menarik investor yang ingin menanamkan modal di Pekanbaru, pemerintah akan menciptakan pembangunan, infrastruktur yang memadai dan kota yang bersih. Ini menjadi rintangan buat Pekanbaru benar sudah siap mewujudkannya dengan cara daerah metropolitan," pungkasnya.***