Produksi Padi Meningkat 14,48 Persen

Dari 23.479 Ton Menjadi 26.869 Ton

Dari 23.479 Ton Menjadi 26.869 Ton
BENGKALIS (HR)- Berdasarkan data produksi padi Kabupaten Bengkalis tahun 2013-2014, sesuai Angka sementara  2014, terjadi peningkatan cukup signifikan. Terjadi peningkatan produksi dari 23.470 ton menjadi 26.869 ton atau meningkat 14.48 persen.

Sedangkan asumsi hasil produksi padi tahun 2015 ini ditergetkan terjadi peningkatan. Hal itu bisa dilihat dari hasil sementara produksi bulan Oktober 2014-Maret 2015, sudah melebihi target sekitar 6 persen.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kabupaten Bengkalis, H Arianto didampingi Sekretaris Efendi dan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Amri Noer ditemui di sela-sela kegiatan Sinkronisasi Data Statistik dan Pelaksanaan Program Pertanian dan Peternakan, Rabu (27/5) mengatakan, salah satu upaya meningkatkan hasil produksi padi, pihaknya melibatkan Badan Metreologi Kametologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, untuk mengetahui kondisi cuaca dalam kaitannya dengan masa tanam petani tahun 2015.

“Alhamdulillah, angka sementara hasil produksi padi di daerah kita ini tahun 2014 lalu terjadi peningkatan 14,48 persen. Tentunya ini sangat membanggakan, kendati begitu kita tidak puas sampai di sini, dan akan terus berupaya meningkatkan hasil produksi padi kita,” ujar Arianto.

Selain bertukar pikiran bersama BMKG propinsi Riau dalam kaitan membaca kondisi cuaca tahun 2015, dinas Pertanian dan Peternakan kata Arianto juga menargetkan luas lahan tanam padi tahun 2015 ini meningkat dibanding tahun lalu.

Untuk musim tanam tahun 2014/2015 priode Oktober 2014/Maret 2015, target luas tanam padi 3.285 hektar, namun sudah terealisasi 3.464 hektar, terjadi peningkatan 5,5 persen. “Asumsi kita, kalau sudah areal tanam semakin luas, ditambah kondisi cuaca mendukung, tidak terjadi elnino atau cuaca ekstrim, insyallah hasil produksi padi kita akan kembali meningkat,” ujar Arianto lagi.

Dalam kaitan dengan prediksi cuaca BMKG, kata Arianto, pihaknya tidak bermaksud merubah n musim tanam para petani di Bengkalis. Musim tanam tetap dilakukan satu tahun sekali, karena memang sawah di Bengkalis merupakan sawah tadah hujan.

“Tadi disampaikan oleh kawan-awan BMKG bawa diperkirakan awal Juni higga September itu akan terjadi musim kering, dan biasanya pada bulan-bulan itu dilakukan penanaman padi untuk petani Kecamatan Bantan. Info-info seperti ini sangat penting, terutama bagi kawan-kawan di UPTD untuk bisa meneruskan ke para petani kita,” urai Yanto lagi.

Sementara itu, Kasi Data dan Informsi BMKG Riau, Selamet Riyadi mengatakan, kendati diprediksi awal Juni-September mendatang terjadi musim kering, namun diramalkan hujan di daerah  kepulauan masih bisa terjadi. “Kondisi cuaca di kepulauan dengan di daratan itu berbeda. Kalau di kepulauan pada saat msum kering masih memungkinkan turun hujan,” ujar Selamet.

Ditanya kemungkinan terjadi cuaca ekstrim (elnino) seperti yang terjadi di beberapa daerah, kata Selamet untuk wilayah laut Sumatra hingga Aceh kemungkinan sangat kecil. Peluang elnoni terjadi di wilayah Sulsel (wilaya timur). “Kita perkirakan terjadinya elnino sangat kecil, karena hangatnya suhu muka laut yang memungkinkan timbulnya uap air,” sebut Selamet lagi.(adv/hms)