Truk Bantuan Kemanusiaan Mesir Masuk Gaza

Truk Bantuan Kemanusiaan Mesir Masuk Gaza

Riaumandiri.co - Kepala organisasi kemanusiaan Masyarakat Bulan Sabit Merah Mesir Khaled Zayed mengatakan sekitar 200 truk bantuan termasuk empat truk bahan bakar diperkirakan akan masuk ke Gaza melalui perbatasan Karem Shalom.

Di media sosial X, stasiun televisi Mesir, Al Qahera menyiarkan video apa yang mereka sebut truk-truk bantuan yang masuk Gaza, Ahad (26/5).

Perbatasan Rafah yang merupakan titik masuk utama bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial ke  Gaza ditutup Israel selama tiga pekan lebih. Sejak Israel menduduki perbatasan itu untuk meningkatkan serangan militernya pada awal Mei lalu.


Beberapa pasokan makanan yang ditunjukan untuk  Gaza mulai membusuk karena perbatasan Rafah ditutup. Pada 24 Mei lalu Mesir dan Amerika Serikat (AS) sepakat mengirimkan bantuan lewat perbatasan Kerem Shalom sampai mekanisme hukum untuk membuka kembali perbatasan di Rafah diberlakukan.

Lembaga pemantau kelaparan memperingatkan kelaparan akan segera terjadi di kantong pemukiman yang dihuni 2,3 juta orang itu.

Sebelumnya dilaporkan direktur perencanaan badan bantuan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) Sam Rose mengatakan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangannya ke Rafah tidak mengubah kondisi rakyat Palestina di  Gaza.

"Di lapangan kami tidak melihat perubahan langsung yang berdampak pada kehidupan rakyat Palestina. Apa yang kami lihat adalah komitmen untuk mulai menyalurkan barang-barang dan bahan bakar dari Mesir besok," katanya seperti dikutip dari Aljazirah.

Rose merujuk komitmen Mesir untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang diberikan PBB ke  Gaza lewat perbatasan Karem Abu Salem di perbatasan Gaza-Mesir.

Kairo mengatakan pembukaan perbatasan itu sementara sampai mekanisme hukum untuk membuka kembali perbatasan Rafah-Mesir diberlakukan. Israel menutup perbatasan itu pada awal Maret lalu.

"Kami melihatnya sebagai perkembangan positif. Ini sesuatu yang sudah lama kami serukan, untuk waktu lama. Tapi sampai kami dapat memasukan pasokan itu, barulah kami dapat kembali mendistribusikan tepung dan komoditas pangan ke populasi yang masih tersisa di Rafah dan wilayah lain di  Gaza," kata Rose.