Sempena Hari Kebangkitan Nasional

Jadikan Momentum Pemuda Pertegas Peran Organisasi

Jadikan Momentum Pemuda Pertegas Peran Organisasi


20 Mei tahun 1908 adalah hari yang bersejarah. Di mana waktu itu Budi Utomo sebagai pencetus bersama sejumlah tokoh muda lainnya, melakukan sebuah pergerakan yang kini dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Semenjak itu sampai kini Harkitnas telah berumur 107 tahun.
Melalui momentum kebangsaan inilah, marilah kita junjung tinggi semangat mulia Budi Utomo. Semangat mengembangkan sayap-sayap organisasi masyarakat, untuk mewujudkan cita-cita mulia bangsa Indonesia, yakni bangsa yang adil dan makmur.
Melalui pergerakan dan organisasi kemasyarakatan, marilah kita suarakan perjuangan dan semangat kemerdekaan untuk bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Kebangkitan Nasional, Kebangkitan Organisasi
Kalau dahulu kebangkitan Nasional ditegakkan dengan penuh pengharapan, untuk mewujudkan suatu bangsa yang merdeka dan sejahtera lalu ‘kebangkitan’ macam apa yang kita peringati sekarang ini? Kebangkitan Nasional yang kita inginkan bersama tentunya kebangkitan yang positif, kebangkitan di semua aspek kehidupan sehingga bangsa ini semakin sejahtera bukan sebaliknya.
Mari kita turut memberikan sumbangan apa saja sesauai kemampuan terhadap negeri ini agar bangsa Indonesia benar-benar bangkit menuju kesejahteraan dan kebahagiaan.
Pertanyaan berikutnya, sudah sejauh manakah kita melakukan introspeksi setiap melewati momen tersebut? Jangan-jangan nasibnya sama dengan hari-hari besar nasional lainnya, berhenti pada tataran seremonial belaka. Sekadar diperingati lewat upacara dan mendengarkan pidato bahwa pada tanggal tersebut pernah berdiri organisasi pribumi yang bernama Budi Oetomo (BO).
Lantas, selepas upacara semua orang akan kembali ke kesibukannya masing-masing dan melupakan upacara tadi.
Begitu pentingnya pertanyaan tersebut diajukan dan harus segera dijawab, sebab disadari atau tidak kita sebagai rakyat awam tidak pernah tahu akan dibawa ke mana bangsa kita ini? Memang, kebangkitan nasional pernah mengantarkan kita pada pintu gerbang kemerdekaan. Namun, seperti tercantum dalam UUD 1945, kemerdekaan hanyalah sebuah gerbang. Bukanlah tujuan akhir. Atau dalam bahasa “Founding Father” kita Bung Karno, kemerdekaan adalah sebuah jembatan emas.
Namun setelah jembatan emas itu apa? Sayang, perjalanan waktu tidak pernah dijadikan tolok ukur untuk merencanakan masa depan bangsa ini. Pemerintahan, kebijakan bergonta-ganti, namun arah masa depan bangsa masih suram dan berkabut. Persatuan yang kita agung-agungkan, kebhinekaan yang kita banggakan mulai retak di sana-sini. Konflik sektarian, persekusi terhadap aliran atau kelompok minoritas memerlihatkan gejala yang mengkhawatirkan.
Terakhir, marilah kita dapati esensi dari Hari Kebangkitan Nasional. Esensi dari Harkitnas menurut hemat saya adalah bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketidakjujuran, bangkit dari keserakahan. Kita bangkit, melawan sifat "pengerat" yg menjajah diri kita. Harkitnas adalah momentum yg tepat untuk mendeklarasikan: "Aku pemimpin yg jujur, bangkit melawan ketidakadilan". Selamat Hari Kebangkitan Nasional,  Indonesia Jaya, Indonesia Raya, Indonesia Kita.***

Oleh: Ade Fitra (Ketua DPD KNPI Kota Pekanbaru).