Kapolres Pindah, Kajari Dumai Susul

Kapolres Pindah, Kajari Dumai Susul

DUMAI (HR)-Belum genap setahun menjabat Kapolres Dumai, AKBP Toni Hermawan dipindahkan. Banyak kalangan menduga ada keterkaitan dengan  keberhasilan yang bersangkutan menangkap bandar narkoba jaringan internasional. Sehingga, para cukong barang haram tersebut yang belum tersentuh hukum takut dan berupaya memindahkan.

Data dirangkum Haluan Riau, selama Januari-April 2015, Polres Dumai berhasil mengungkap 119 kasus narkoba baik level pemakai hingga bandar level internasional dengan barang bukti puluhan kilo narkotika dan psikotropika.
Tentang kepindahan AKBP Toni Hermawan terkait gencarnya penanganan kasus narkoba, disangkal yang bersangkutan. Saat dihubungi Haluan Riau melalui selularnya, Kapolres membantah isu tersebut. "Nggak ah!, itu hanya gosip saja. Saya dipromosikan ke Mabes Polri," tegasnya membantah hal tersebut.
Menurut Toni, pada Senin (25/5) pekan depan, ia resmi pindah dari Polres Dumai untuk menduduki posisi baru di Mabes Polri. Yakni, pindah ke Bidang SDM Mabes Polri, sebagai Kepala Seleksi Pendidikan Polri. Sementara, untuk sertijab digelar di Polda Riau.

"Saya dipindahkan ke Bagian SDM Mabes Polri dengan jabatan Kepala Seleksi Pendidikan Polri. Sertijabnya pada Senin pekan depan di Pekanbaru," sebutnya saat dihubungi, Selasa (19/5).

Tardi SH, seorang Pemerhati Hukum di Kota Dumai berpendapat sosok Toni Hermawan memang cocok bertugas di Kota Dumai. Pasalnya, yang bersangkutan betul-betul serius dalam pemberantasan narkoba. Ini terbukti dengan sepak terjangnya yang belum genap setahun, namun telah berhasil menangani kasus narkoba hingag ratusan.

Nilai positifnya tidak itu saja. Jika selama ini hanya yang terdengar penangkapan kasus narkoba di kalangan pemakai saja. Namun semenjak AKPB Tonny Hermawan di Dumai, bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional dibuat tak berkutik.

Tentunya masih segar dalam ingatan, seorang tersangkanya anak mantan Ketua DPRD Dumai dengan barang bukti sekitar 1 kilo narkoba yang diduga bagian sindikat narkoba internasional juga berhasil digulung Polres Dumai saat transaski di sebuah hotel.

"Kepindahan mendadak seperti ini tentunya menimbulkan tanda tanya. Karena belum genap setahun bertugas. Ditambah lagi yang bersangkutan sangat berhasil menangani kasus narkoba di Kota Dumai," bebernya.

Penanganan perkara narkoba di Polres Dumai sejak Januari-April 2015, sebanyak 119 dengan barang bukti 779 gram daun ganja, 12,68 kilogram sabu dan 610 butir pil ekstasi.
Dalam kinerja pengungkapan perkara narkoba ini, ditangkap juga para pemakai, pengedar dan bahkan bandar yang diduga merupakan sindikat edar internasional.

Penanganan perkara yang tergolong banyak ini terdiri dari, 21 kasus di Januari, 21 kasus Februari, Maret 28 kasus dan April 20 kasus. Memasuki Mei ini, aparat kepolisian Polres Dumai juga telah menangani enam kasus penyalahgunaan narkoba, dan berdasarkan keterangan para pelaku semuanya mengaku karena alasan terdesak faktor ekonomi dan pekerjaan.

Untuk mencegah masuknya narkoba, terutama di sejumlah pelabuhan tidak resmi, Polres Dumai juag sudah membentuk unit satuan tugas khusus yang akan bertugas memberantas dan mengawasi peredaran barang haram tersebut.

Kajari Pindah ke Kejagung
Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dumai, Eko Siwi Iriyani juga segera hengkang dari Dumai. Yang bersangkutan sesuai informasi diterima, dipindahkan ke Kejagung. Jabatan Kajari Dumai dijabat oleh HM Sudarmono, jaksa yang ditugaskan di staf Menko Polhukam. Sertijabnya diperkirakan sebulan lagi.

Berbeda dengan Kapolres Dumai, Kajari Dumai ini memang sudah lama bertugas di Kota Dumai dan genap tiga tahun. Sehingga yang bersangkutan sudah layak pindah. "Buk Kajari sudah tiga tahun di Kejari Dumai. Beliau dipindahkan ke Kejagung," sebut seorang staf Kejari Dumai, enggan disebutkan namanya.***