KWP Bagikan Bingkisan Lebaran Buat Anak Yatim

KWP Bagikan Bingkisan Lebaran Buat Anak Yatim

RIAUMANDIRI.CO - Koordinator Wartawan Parlemen (KWP) di bawah pimpinan Ariawan membagikan bingkisan lebaran  untuk ratusan anak yatim dan Rumah Tahfiz Al-Quran. Pembagian dilakukan di Masjid Baiturrahman Gedung DPR RI Senayan Jakarta, pada Kamis (28/3/2024).

Hadir dalam acara santunan Yatim Piatu tersebut anggota DPR RI dari F-Demokrat Herman Khaeron, anggota DPR RI F – Golkar Dyah Roro Esti Widya Putri, Kabiro Pemberitaan Parlemen Indra Pahlevi, Ahli Fiqih Ustadz Abu Afan Haris dan para wartawan.

Pada kesempatan itu Herman Khaeron mengatakan acara santunan yatim piatu yang dilakukan oleh KWP bisa menjadi contoh yang baik di tengah bulan suci Ramadhan 1445 H/2024. “Semoga kegiatan positif ini bisa dilanjutkan di masa-masa mendatang,” ujarnya.

Dyah Roro Esti juga berharap kegiatan santunan seperti ini pasti didukung oleh DPR RI. Apalagi di bulan suci Ramadhan tentu sangat bermafaat bagi masyarakat yang membutuhkan. “Semoga kegiatan ini dan semua yang hadir diberkahi Allah SWT,” ungkapnya.

Sementara itu Ustadz Abu Afan menegaskan bahwa salah satu keistimewaan bulan suci Ramadhan ini adalah diturunkannya Al-Quran pada tanggal 17 Ramadhan, yang disebut sebagai Nuzulul Quran, yaitu diturunkannya Kitab Suci Umat Islam, dan kedua adalah Perang Badar yang terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan tahun kedua (2) Hijriah.

Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yang melawan lebih dari 1.000 orang dari kaum Kafir Quraisy. Perang badar merupakan perang pertama yang dijalani umat Islam sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi.

Namun, pelajaran yang berarti untuk saat ini berperang bukan lagi angkat senjata atau pedang, melainkan berjuang dan mengabdi kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas, profesionalitas, dan kemampuan masing-masing.

“Kalau wartawan pasti dengan berita-berita yang mendidik dan mencerdaskan masyarakat. Bukan sensasional, apalagi hoaks hanya untuk kejar popularitas dan rating, yang justru bisa membuat kegaduhan. Sehingga setiap berita harus selalu dicross check- tabayyun, klarifikasi kebenarannya,” ungkapnya.

Dan, yang terpenting lagi umat Islam adalah agar selalu banyak membaca, mengkaji, mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Quran.

“Hal itu, karena Nuzulul Quran ini menekankan agar umat Islam selalu iqra’ – membaca dan mempelajari Al-Quran untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. (*)