Sosok Yang Penyabar dan Ramah

Selamat Jalan Bunda Asmah Hasan

Selamat Jalan Bunda Asmah Hasan

Wajah ratusan pelayat hanya bisa menekurkan kepala, begitu mendatangi rumah tempat bersemayamnya salah satu pendiri RS Ibnu Sina, yang telah berpulang Kamis (14/5) jam 21.20 WIB.

Perasaan kehilangan atas kepergian wanita yang terlahir dengan nama Asmah binti Hasan ini, wajar. Mengingat almarhumah merupakan sosok yang sangat akrab di kalangan tokoh di Riau. Aktivitas dan pengabdiannya yang luar biasa bagi kemaslahatan masyarakat Riau dan perempuan.

Tangan dinginnya sebagai seorang ibu, telah membentuk pribadi dan karakter yang tangguh bagi anak-anaknya. Arsyadjuliandi Rachman, Plt Gubernur Riau merupakan salah satu buah kerja kerasnya dalam mendidik.

Dari pernikahannya dengan H Abdul Rachman Safii, alumnus Diniyah Putri Padang Panjang ini dikarunia 4 anak laki-laki dan 7 perempuan. Kelahiran 19 cucu dan 11 cicit semakin melengkapi jerihnya.

Menjelang genap usia ke 85 tahun, Hj Asmah Hasan telah menuntaskan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah di muka bumi. Meski jasadnya saat ini telah terbujur di TPU Senapelan, namun perjuangannya bagi perempuan dan sosial masyarakat akan tetap menjadi amalan baik baginya.


Selamat Jalan

Semasa hidupnya, ibunda dari Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman dikenal baik dan penyabar. Mantan Wakil Gubernur Riau Riva'i Rachman mengenal almarhumah aktif berorganisasi.

Pribadi ini meninggalkan kenangan tersendiri bagi mantan Wakil Gubernur Riau Rivai Rachman. Menurutnya, almarhumah seorang penyabar. Baik dalam berumah tangga mau pun sabar dalam mendidik anak-anaknya.

"Saya kenal baik dengan beliau. Anak-anaknya semua memanggil saya dengan sebutan om. Beliau ini sosok yang penyabar," kata Rivai.

Almarhumah juga merupakan sosok yang perlu dicontoh karena ketekunannya. Selama hidup, almarhumah aktif berorganisasi dimasyarakat. Beberapa organisasi diantaranya, almarhumah tercatat sebagai salah seorang pendiri Ibnu Sina.

Kemudian salah satu pendiri Persatuan Perempuan Riau Bangkit Fondation (PRBF), salah satu pendiri Yayasan Kesatuan Wanita Islam (YKWI) Riau pada 1988.

"Beliau itu selain sabar, ramah, aktif berorganisasi. Keberhasilan anak-anaknya saat ini juga buah dari kesabarannya dalam mendidik, membesarkan," ungkap Rivai.


Anak Soleh

Sebuah kebahagiaan turut mengiringi perjalanan terakhirnya, ketika dua putra kandungnya langsung mengimami Salat Jenazahnya.

Arsyadjuliandi Rachman jadi imam saat pelaksanaan sholat jenazah sang Bunda Tercinta dilaksanakan di Mesjid Agung An-Nur.

Sebelumnya, jenazah almarhumah juga terlebih dahulu disholatkan di Mesjid Ar Rachman, dan yang menjadi imam  adalah adik dari Plt Gubri, Juni Rachman.

Tiada hal yang lebih membahagiakan bagi hamba Allah, ketika jasad telah berpisah dengan ruh. Ketika itu, doa-doa dari anak yang soleh terus mengiringinya.

Semoga doa-doa tersebut terus mengalir, dan menjadi penerang bagi kehidupan di alam kubur. Selamat jalan Bunda Asmah Hasan.***