Pemenang Pemilu 2024 Harus Merangkul Sesama Anak Bangsa

Pemenang Pemilu 2024 Harus Merangkul Sesama Anak Bangsa

RIAUMANDIRI.CO - Tahun politik tidak boleh membuat suasana kebangsaan menjadi pengap, sesak, dan apalagi sempit. Pernyataan yang dilontarkan para elit politik harus memberi optimisme, mencerahkan, menggembirakan yang menunjukkan persatuan di atas segala-galanya.

"Harus dihindari pernyataan yang mengarah kepada kehidupan kebangsaan kita yang pesannya semakin sempit, bahkan semakin rumit. Saya percaya elit-elit politik kita memiliki cakrawala dan cakra pandang yang begitu luas tentang masa depan bangsa," kata kata Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani pada kegiatan press gathering Wartawan Parlemen, di Bali, Sabtu (2/12/2024) malam.

Dia mengakui dalam proses pesta demokrasi waktunya untuk memberi pengaruh besar kepada rakyat untuk menentukan pilihan-pilihan. Terkadang pandangan-pandangan itu seringkali membuat suasana terasa hangat bahkan panas. Namun dalam pandangannya, harus dijaga suasana kebangsaan yang harmonis dan kekeluargaan, di antara sesama anak bangsa.

"Karena dalam sejarah bangsa Indonesia, keruwetan, kerumitan, bahkan persengketaan, ujungnya kembali kepada persaudaraan. Sejarah bangsa ini menunjukkan hal itu berkali-kali. Misalnya ketika keruwettan tentang nasib negara tidak jelas, akhirnya kita kembali kepada NKRI tahun 50 dan itu selesai," kata Muzani.

Ketika keruwetan tentang undang-undang dasar dan dasar negara yang tak kunjung selesai, yang disidangkan Konstituante Pemilu tahun 1955, akhirnya tahun 59 bung Karno mengeluarkan Dekrit Presiden dan itu selesai. Ketika keruwetan, G 30 S/PKI juga akhirnya selesai. Ketika kerutan tahin 98 tentang bagaimana amandemen dan bagaimana proses negara yang baik, karena tuntutan reformasi dan akhirnya selesai.

"Semua pemimpin bangsa terkumpul kembali untuk memikirkan masa depan Indonesia. Kami merasa bahwa ini adalah sebuah proses. Bagimana proses ini semuanya akan berakhir pada kembali kepada satu meja, itulah meja pemimpin bangsa Indonesia," kata Muzani.

Muzani melanjutkan, Pemilu 2024 tinggal sebentar lagi. Dia berharap siapapun yang akan menjadi pemenang pemilu harus merangkul di antara sesama anak bangsa. Ini sudah menjadi tradisi dari bangsa Indonesia. Tindakan seperti itu, terutama bagi mereka yang menang, tentu saja akan melegakan kehidupan demokrasi.

"Demokrasi kita adalah demokrasi Indonesia. Yang berlaga adalah sesama anak bangsa. Yang bertanding adalah sesama saudara kita, yang akan menjadi capres dan cawapres adalah orang-orang yang menjadi bagian dari perekat bangsa. Setelah selesai semuanya kembali berkumpul dalam ikatan Indonesia raya. Itulah yang menjadi sejatinya dalam proses kebangsaan kita dan itu tidak akan kemana-mana.
Itulah cara Indonesia berdemokrasi," kata Muzani. (*)



Tags Pemilu