Dimulai Sejak 2016 Silam, Pembangunan Pasar Induk tak Kunjung Tuntas

Dimulai Sejak 2016 Silam, Pembangunan Pasar Induk tak Kunjung Tuntas

Riaumandiri.co - Proses pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta Ujung tak kunjung tuntas meski sudah dimulai sejak 2016 silam.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, mengatakan, Pasar Induk yang akan menjadi pusat grosir kebutuhan pangan di Pekanbaru itu masih dalam tahap pembangunan.

"Progres Pasar Induk sedang jalan. Tinjauan terakhir itu jalan lingkungan dalam pasar itu belum selesai. Harapannya tahun ini bisa selesai," kata Zulhelmi Arifin, Senin (11/9).


Ia menuturkan, Pasar Induk itu tidak hanya menampung para toke-toke, namun juga untuk menampung pedagang di pasar-pasar tumpah.

Saat ini, pedagang yang seharusnya menempati Pasar Induk itu masih berjualan di Terminal AKAP, Jalan Tuanku Tambusai atau Nangka Ujung. Para pedagang tersebut menempati Terminal AKAP sebagai tempat penampungan sementara, hingga Pasar Induk selesai.

"Ini sekaligus untuk pasar-pasar tumpah, pedagang-pedagang yang di pinggir jalan itu seperti Jalan Nangka, Jalan Ahmad Yani. Kalau Pasar Induk itu semuanya, jadi itu semuanya ke situ," terang Ami, sapaan akrabnya.

Untuk target pembangunan selesai kata Ami, pihaknya sesuai dengan Build Operat Transfer (BOT). Pembangunan sesuai dengan kesanggupan pihak ketiga sebagai pengelola.

"Target kita kan sesuai BOT-nya, kalau bisa kita cepat. Kalau sekarang kan kesanggupan mereka," jelasnya.

Ia juga menyebut, lambannya pembangunan Pasar Induk lantaran terkendala pada pandemi covid-19 lalu. Pada masa pandemi, banyak material bangunan seperti baja ringan yang dicuri.

"Kita harapkan bisa selesai tahun ini," ulasnya.

Menurutnya, jika makin lama mereka menyelesaikan pembangunan, maka makin singkat waktu untuk mereka mengelolanya. Pihaknya mendorong pengembang bisa segera menuntaskan pembangunan.

Diketahui, Pemko Pekanbaru dan pihak PT Agung Rafa Bonai (ARB) sebagai penyewa lahan, sudah menandatangani kontrak kerjasama pada Oktober 2016 lalu. Pengelolaannya diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun.