UMKM Ikut Andil Kerek Pertumbuhan Ekonomi Riau

UMKM Ikut Andil Kerek Pertumbuhan Ekonomi Riau

RIAUMANDIRI.CO - Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Riau Triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 1,26 persen (q-to-q), 4,88 persen (y-on-y), dan 4,38 persen (c-to-c).

"Saat ini, alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Riau naik 4,88 persen (y-on-y), PDRB juga naik. Ini semua termasuk andil dari pelaku UMKM yang ada di Riau," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Pekanbaru, Kamis (10/8/2023).

Syamsuar melaporkan bahwa selama dua tahun terakhir sebanyak 798 pelaku UMKM telah bermitra dengan 22 pelaku usaha besar dengan nilai kesepakatan sebesar Rp33,7 miliar.

Itu disampaikan Gubernur Syamsuar saat menghadiri pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Pelaku UKM Perseorangan di Provinsi Riau, di Gedung Serbaguna Politeknik Caltex, Kamis (10/8).

Gubernur Syamsuar mengatakan bahwa geliat ekonomi pascapandemi Covid-19 terus meningkat, itu sebagian besar ditopang oleh iklim investasi dan UMKM. Ia melihat UMKM di Riau betul-betul bergerak, bahkan tidak sedikit yang telah meluncurkan produk-produknya hingga internasional.

"Pelaku UMKM di Riau betul-betul meningkat, bahkan produk usahanya bukan hanya sampai nasional saja tapi sudah sampai internasional," jelas Gubri.

Gubernur Syamsuar juga menyampaikan bahwa setelah diterbitkannya Permen Investasi/BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan Di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM di Daerah.

Ia mengaku Pemprov Riau telah mendorong pelaku usaha besar untuk bermitra dengan UMKM. Sehingga, dalam dua tahun terakhir telah ada sebanyak 798 UMKM yang bermitra dengan 22 usaha besar dengan nilai kemitraan sebesar Rp33,7 miliar.

"Dalam dua tahun terakhir telah ada sebanyak 798 UMKM yang bermitra dengan 22 usaha besar dengan nilai kemitraan sebesar Rp33,7 miliar. Nilai kesepakatan itu akan semakin meningkat dengan berkembangnya UMKM yang bermitra dengan pihak perusahaan," imbuhnya.

Dalam kemitraan tersebut, Gubernur Syamsuar menyebut bahwa UMKM akan mendapatkan berbagai keuntungan, contohnya mulai dari mendapatkan bimbingan hingga memperhatikan kemasan produk.

"Kami terus menggerakkan apa yang diharapkan oleh Menteri Investasi, sehingga kedepan tentunya banyak UMKM yang mendapatkan dukungan dari kemitraan dengan pelaku usaha besar yang ada di Riau," tegas Gubri.

Selain andil dari pelaku UMKM, Syamsuar menyebut peran investor yang berinvestasi di Bumi Lancang Kuning juga menjadi faktor tumbuhnya ekonomi Riau.

Disampaikannya, selama dirinya memimpin Negeri Melayu (mulai Februari 2019), ekonomi Riau semakin tahun semakin baik, hal tersebut terbukti dengan bagusnya realisasi investasi di Riau.

Diinformasikan, pada 2018 realisasi investasi di Provinsi Riau masih berada pada urutan ke-10 nasional, 2019 naik menjadi urutan ke-6 nasiona, 2020 tetap di urutan ke-6 nasional, pada 2021 naik ke peringkat ke-5 nasional.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengapresiasi Gubernur Syamsuar yang telah membawa Provinsi Riau keluar dari persoalan ekonomi

Menurut Bahlil, di masa kepemimpinan Syamsuar, ekonomi Provinsi Riau tumbuh positif. Salah satu bukti yang disebutnya yakni pada masa pandemi Covid-19. Di tengah krisis ekonomi global, kesehatan, dan sosial, ekonomi Riau justru tumbuh positif.

Pada triwulan I tahun 2022 terhadap triwulan I tahun 2021, ekonomi Riau mengalami pertumbuhan sebesar 4,72 persen (y-on-y).

"Gubernur Riau, Syamsuar seorang tokoh yang memulai karir sebagai kepala daerah di kabupaten kemudian menjadi gubernur selama hampir 5 tahun dan telah membawa Provinsi Riau keluar dari persoalan ekonomi. Memang kalau pemimpin yang berproses beda dengan pemimpin yang tidak berproses. Kalau pemimpin yang memulai dari kampung itu beda dengan pemimpin yang tiba-tiba hanya dapat kursi," pungkas Bahlil.



Tags Ekonomi