Masa Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Papua Tengah Diperpanjang

Masa Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Papua Tengah Diperpanjang

RIAUMANDIRI.CO - Papua Tengah sedang mengalami bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem. Kekeringan ini telah menyebabkan kelaparan di beberapa daerah, terutama di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 6.000 orang telah mengungsi dari daerah-daerah terdampak kekeringan.

Untuk menangani bencana ini, pemerintah pusat telah mengirimkan bantuan logistik berupa beras, mie instan, air mineral, gula, minyak goreng, susu, dan obat-obatan. Selain itu, pemerintah juga telah mengerahkan personel TNI-Polri dan relawan untuk membantu distribusi bantuan ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Namun, proses pengiriman dan distribusi bantuan ini tidak mudah. Ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti cuaca buruk yang menghambat penerbangan pesawat dan helikopter, serta akses jalan yang tidak memadai yang mengharuskan bantuan dipanggul oleh manusia atau hewan.

Mengingat kondisi tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Puncak untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana kekeringan dari satu minggu menjadi dua minggu.

"Sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah. Kami sepakat ditambah menjadi dua minggu. Itu yang pertama, nanti kami evaluasi lagi," kata Ma'ruf di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan penanganan bencana secara optimal.

Ma'ruf membantah peristiwa enam korban meninggal dunia di kawasan itu karena kelaparan. Ia menyebut korban meninggal karena cuaca ekstrem dan penyakit diare.

Ma'ruf memastikan pemerintah telah mengirimkan pelbagai bantuan ke kawasan tersebut. Ia tak menafikan ada kendala cuaca ketika mendistribusikan bantuan untuk sampai ke lokasi bencana.

"Itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul ya? Dipanggul ya, jadi itu persoalan," kata dia.

Wapres juga telah memerintahkan jajarannya untuk memastikan kondisi kesehatan warga di daerah terdampak, khususnya kelompok rentan seperti orang tua dan anak-anak.

Wapres berharap bencana kekeringan di Papua Tengah segera berakhir dan warga dapat kembali menjalani kehidupan normal. Wapres juga mengapresiasi kerja keras dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana ini.