Kejari Siak Resmikan Gedung Loket Tilang, Bupati Siak: Ini Bagian Reformasi Birokrasi

Kejari Siak Resmikan Gedung Loket Tilang, Bupati Siak: Ini Bagian Reformasi Birokrasi

Riaumandiri.co - Bupati Siak Alfedri menghadiri Forum Konsultasi Publik (FKP) bertema Standar Pelayanan Publik Pada Kantor Kejaksaan Negeri Siak sekaligus meresmikan Gedung Loket Tilang berbentuk Tanjak sempena Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, di Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Siak, Kamis (20/7).

Dalam sambutannya, Alfedri mengucapkan selamat dan tahniah memperingati Hari Bhakti Adiyaksa ke-63, dengan harapan Kepala Kejaksaan Negeri beserta seluruh jajaran diberikan kekuatan, kesehatan dan kemudahan oleh Allah SWT. Sehingga bisa menjalankan amanah dengan baik, meningkatkan kinerja, semakin dipercaya, bekerja profesional, dan juga semakin baik memberikan pelayanan publik.

Bupati juga mengapresiasi kegiatan Forum Konsultasi Publik yang di taja Kejaksaan Negeri Siak, dalam rangka pelayanan publik mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Menurutnya kegiatan tersebut adalah bagian dari reformasi birokrasi yang dilakukan diberbagai satker.


"Sehingga melalui kegiatan FKP ini nantinya Kejaksaan Negeri Siak dapat membuat langkah-langkah yang dikerjakan dalam mencapai cita-cita tersebut," ucap Alfedri.

Lebih lanjut, Alfedri menyebut, peresmian gedung tanjak dalam upaya pemberian tilang yang terpisah dari kantor Kejari Siak, merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan WBK.

"Dalam bagaimana membuat arsitektur gedung ini, kami atas nama Pemerintah dan LAMR Siak mengapresiasi dan berterimakasih Kejari Siak sudah memilih motif tanjak. Saya rasa di Siak belum ada gedung berbentuk tanjak" sebutnya.

Alfedri kemudian menambahkan dari sisi pelayanan publik, gedung ini menanamkan nilai-nilai yang baik dalam meningkatkan norma hukum. Dimana banyak kenakalan-kenakalan remaja dalam kasus kekerasan antar pelajar, bullying, narkoba, pelecehan seksual, HIV AIDS, dan lain sebagainya. 

"Kejari Siak akan bekerjasama dengan TNI untuk memberikan orientasi kepada pelajar yang baru masuk SMA sehingga diajarkan nilai-nilai budaya dari norma hukum tersebut. Budaya anti korupsi juga sudah mulai ditanamkan oleh kejaksaan negeri kepada pelajar kita, sehingga pelajar kita nanti menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, beriman dan bertakwa,” ujar Alfedri.

Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Siak Tri Anggoro Mukti mengatakan, Kejari Siak telah melakukan beberapa pembenahan. Dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kabupaten Siak, yang mencari keadilan dan kepastian hukum.

"Kita akan mewujudkan pelayanan-pelayanan yang prima terhadap mitra-mitra kita, baik Organisasi Perangkat Daerah, BUMN Badan Usaha Swasta, itu yang menjadi tujuan kita. Sehingga kita kedepannya menjadi lebih baik," kata Tri Anggoro Mukti.

Dalam pembuatan loket pembayaran tilang, lanjutnya, Kejari Siak mengambil tema Tanjak untuk melestarikan budaya. Karena menurutnya, Siak merupakan kota wisata yang harus dikembangkan.

"Loket tilang yang berbentuk tanjak ini mengambil konsep dari budaya melayu dan merupakan salah satu bentuk kecintaan Kejaksaan Negeri Siak terhadap negeri melayu. Juga untuk mewujudkan kecintaan anak-anak terhadap budaya melayu di Siak," pungkas Tri Anggoro Mukti. (Infotorial)