Kampar Timur Bentuk Tim Yustisi

Berantas Narkoba dan Judi

Berantas Narkoba dan Judi

BANGKKINANG (HR)- Pemerintah Kecamatan Kampar Timur membentuk Tim Yustisi untuk memberantas penyakit masyarakat, khususnya perjudian dan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
 
Tim ini akan bekerja membantu aparat keamanan dalam memberantas pekat  sekaligus membantu aparatur kecamatan dan desa dalam mensosialisasikan pencegahan kepada masyarakat. Pembentukan ini dilaksanakan di Kantor Camat Kampar Timur, Rabu (6/5). Rapat dipimpin Camat Kampar Timur, Syamsuariansyah dan dihadiri Danramil Kampar, Kapten Inf Rafles, Kapolsek Tambang AKP Zuhri R Siregar, delapan orang pucuk pasukuan dalam kenegerian Kampar, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Kampar Timur, para kepala sekolah, dan tokoh  masyarakat.

Dibentuknya tim pekat ini, untuk menjawab kerisauan orang tua dan masyarakat, dengan maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba serta perjudian di tengah masyarakat. Tim Yustisi yang dibentuk ini akan melaksanakan tiga kegiatan, pertama melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba, judi dan seks bebas. Sosialisasi akan dilaksanakan di sekolah semua tingkatan, mesjid saat khatib Jumat dan wirid pengajian.

Kegiatan kedua adalah membuat regulasi dalam hal ini membuat peraturan desa (perdes) yang nantinya juga diterapkan sanksi bagi masyarakat yang melanggar. Kegiatan ketiga adalah melakukan penindakan di lapangan, seperti razia warnet, sekolah, warung-warung kopi dan sebagainya sehingga tidak ada peluang kegiatan pekat ini termasuk melakukan aksi efek jera bagi masyarakat.

Tim ini terdiri dari para kepala desa, babinsa dari TNI dan bhabinkamtibmas Polri, Ketua pemuda, persatuan wanita.
Camat Kampar Timur Syamsuriansyah mengharapkan dengan adanya tim yang akan bekerja pada pertengahan Mei ini bisa mengurangi angka pekat di kecamatan Kampar Timur, karena kecamatan Kampar Timur termasuk kecamatan yang angka pekatnya tinggi.

Kapolsek Tambang AKP Zuhri R Siregar menambahkan, untuk Kecamatan Kampar Timur banyak terjadi  kasus narkoba dan pelecehan seksual. "Diharapkan dengan adanya tim yustisi ini, angka tersebut bisa ditekan," harapnya. (oni)

Raker KONI akan Bahas Program Prestasi Atlet
BANGKINANG(HR)- Rapat Kerja KONI Kabupaten Kampar akan fokus membahas program prestasi atlet, khususnya menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Riau 2017 yang akan datang.
Ketua KONI Kampar, H A Ghafar, menyebutkan, pelaksanaan Raker KONI yang akan dilaksanakan pada 19 Mei yang akan datang akan dibuka oleh Bupati Kampar di Balai Bupati Kampar, diikuti seluruh pengurus cabang olahraga, dengan utusan masing-masing 3 orang, ditambah Komite Olahraga Kecamatan (KOK) masing-masing satu orang, serta seluruh pengurus KONI.

"Raker KONI kali ini merupakan momen dalam menyusun program 2015 dan 2016, mengevaluasi kegiatan 2014, sehingga Kampar bisa sukses dalam meraih prestasi emas menghadapi Porprov Riau di Kabupaten Kampar," sebutnya.
Untuk itu, A Ghafar mengharapkan agar seluruh pengurus cabang olahraga Raker KONi, sehingga dapat diformulasikan guna melahirkan atlet yang mampu bersaing dengan atlet Kabupaten/kota se Riau pada Porprov Riau nanti. "Kita tuan rumah Porprov Riau dengan mengharapkan tiga sukses, yakni sukses penyelenggara, sukses prestasi dan sukses dalam pembuatan laporan," sebutnya.

Saat ditanya sejauh mana kesiapan panitia pelaksana, Ghafar menjelaskan, hingga saat ini panitia terus melakukan berbagai persiapan sesuai dengan bidang yang telah ditentukan  dan sesuai keputusan KONI Kampar Nomor 63/KONI-KPR/V/2015 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Rapat Kerja KONI Kampar.(dom)
 
Dinas Kesehatan Temukan Penderita Filarial Kronis
BANGKINANG(HR)- Dinas Kesehatan Kampar menemukan penderita filarial kronis di Perumahan Pala, Desa Tarai Bangun, Kecamatan Siak Hulu.

Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Seksi P2M, Rahmat, mengatakan, ketika mengetahui ada penderita filaria (kaki gajah) langsung  memerintahkan Puskesmas Tambang melakukan peninjauan ke lapangan. Ternyata penderita kakinya telah membesar sejak 4 tahun lalu.

”Kita telah cek ke lapangan guna dilakukan pemeriksaan darah di atas pukul 10.00 WIB guna memastikan apakah ditemukan warga lain terjangkit. "Kaki korban bengkak dan penderitanya memang warga Desa Tarai Bangun dan bukan pendatang," sebutnya.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan masih menunggu laporan dari Puskesmas Tambang terhadap perkembangan penderita sendiri di lapangan. Sebelumnya Dinas Kesehatan telah memprogramkan pemberian obat filariasis missal secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi munculnya penyakit kaki gajah di tengah masyarakat.(dom)