Inflasi di Riau Dipicu Kenaikan Harga Cabai-Beras

Inflasi di Riau Dipicu Kenaikan Harga Cabai-Beras

RIAUMANDIRI.CO - Kenaikan harga cabai dan beras menjadi pemicu inflasi 0,67 persen di Provinsi Riau pada Januari 2023. Dari tiga daerah yang dihitung, tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru yakni 0,63 persen, dan terendah di Tembilahan 3,95 persen.

Dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Riau, Misfaruddin dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023), bahwa inflasi banyak didominasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok seperti cabai, beras, daging ayam dan bahan bakar minyak.

"Untuk komoditi andil tertinggi penyebab inflasi Riau. Kenaikan harga bensin dan cabai juga beras. Ini masih imbas momen akhir tahun dan masih terus berlanjut ke Januari," ujarnya.

Dijelaskannya, inflasi dihitung dari 386 komoditi, dan terbesar pada harga cabai dan beras. Untuk inflasi ini, dari tiga kabupaten yang dihitung, Dumai mengalami inflasi 0,84 persen. Jika dilihat dari 24 provinsi, Pekanbaru berada di urutan ke-2, Dumai di urutan ke-6 dan Tembilahan di urutan ke-24.

"Dari pergerakan angka tersebut, kita juga sudah mulai melihat adanya pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya, pada masa pandemi. Jadi ke depan diharapkan pertumbuhan bisa kembali stabil dan inflasi Riau bisa terkendali," harapnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, usai acara membenarkan bahwa kenaikan harga cabai merah dan beras masih menjadi satu penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru bakal melakukan intervensi terhadap lonjakan harga dari kedua komoditi pangan ini.

Potensi kenaikan harga bahan pangan menjadi perhatian dalam rapat pengendalian inflasi Kota Pekanbaru. Rapat ini membahas kemungkinan kenaikan harga bahan pangan di pasaran.

"Kita membahas langkah antisipasi kemungkinan kenaikan harga, seperti minyak goreng dan bahan pangan lainnya," ungkap Indra.

Harga bahan pangan di pasaran saat ini cenderung stabil. Ia menyadari harga pangan di pasaran masih fluktuatif setiap harinya.

Ada sejumlah bahan pangan yang masih menjadi perhatian yakni beras, cabai merah, bawang merah dan minyak goreng. Seluruh komoditi ini termasuk bahan pangan strategis.

Rapat tersebut juga membahas agar intervensi inflasi secara tepat sasaran. Adanya intervensi tersebut bisa mendukung produksi pangan, pasokan terjaga dan harga terkendali.

Sementara itu, secara nasional angka inflasi mencapai 0,34%. Adapun inflasi tahunannya mencapai 5,28%.

Dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono bahwa inflasi kali ini dipicu oleh kelompok bahan pangan, antara lain beras, cabai merah, cabai rawit dan rokok kretek filter pada Januari 2023.

"Inflasi ini relatif lebih rendah jika dibandingkan inflasi tahun sebelumnya 0,56%," kata Margo secara virtual.

Secara tahunan, inflasi akan melandai seiring dengan memudarnya dampak kenaikan harga BBM subsidi.