Kendalikan Inflasi Akhir Tahun, Menko Airlangga Pantau Harga dan Pasokan Komoditas Pangan di Kalbar

Kendalikan Inflasi Akhir Tahun, Menko Airlangga Pantau Harga dan Pasokan Komoditas Pangan di Kalbar

RIAUMANDIRI.CO - Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Pemerintah terus berupaya menjaga keterjangkauan harga serta ketersediaan pasokan pangan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan.

Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan pemantauan langsung terhadap perkembangan harga dan pasokan komoditas pangan pokok, termasuk di pasar-pasar tradisional.

Seperti yang dilakukan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Pontianak terkait Pertemuan Tingkat Menteri dalam forum BIMP-EAGA dan Rapat Koordinasi TPIP-TPID, Jumat (25/11/2022) menyempatkan diri melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan sejumlah komoditas pangan pokok di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak.

“Saya didampingi Pak Wagub dan Pak Wali Kota serta dari Bank Mandiri, Bank Kalbar, BSI, BNI, dan satu lagi BRI mengunjungi pasar ini karena kita akan mengadakan rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah terutama untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” kata Airlangga. 

Airlangga juga melakukan dialog dengan sejumlah pedagang guna mengetahui seputar harga dan pasokan komoditas yang dimiliki. Dari dialog itu terungkap harga sejumlah komoditas mulai dari bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng, dan ayam hingga telur di Pasar Flamboyan masih cukup stabil. Selain itu, pasokan komoditas tersebut juga dinilai masih mencukupi 
hingga saat ini. 

Pasar Flamboyan merupakan salah satu pasar induk di Kota Pontianak yang telah berdiri sejak tahun 1989. Pasar yang dibangun pada lahan seluas 17.133 meter persegi tersebut memiliki kapasitas pedagang sebanyak 53 ruko, 203 kios, dan 1.563 los. Beragamnya pilihan pedagang tersebut menjadikan Pasar Flamboyan sebagai salah satu pasar tradisional tujuan utama masyarakat Pontianak.

“Tentu kita melihat bahwa Kalbar relatif baik inflasinya meskipun sedikit diatas nasional. Kalbar ini kira-kira 6% jadi kita berharap nanti bisa terus diturunkan dengan ketersediaan pasokan yang aman dan harga yang terjangkau,” ujar Menko Airlangga. 

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis sebesar Rp1,18 triliun kepada lima orang debitur yang merupakan pedagang di Pasar Flamboyan. KUR yang disalurkan tersebut merupakan skema 

KUR Mikro dan KUR Kecil dengan besaran penyaluran mulai dari Rp40 juta hingga Rp400 juta untuk masing-masing debitur. Penyerahan KUR tersebut dilakukan oleh penyalur dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Syariah Indonesia, serta Bank Kalimantan Barat.

Program KUR tersebut merupakan salah satu program Pemerintah yang dioptimalkan dalam  mendukung pengendalian inflasi melalui akses pembiayaan untuk penguatan kelembagaan petani yang juga termuat dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024.

Hingga 31 Oktober 2022, KUR telah diberikan kepada 6,26 juta debitur dengan realisasi penyaluran mencapai 80,30% atau Rp299,64 triliun dari target 2022 sebesar Rp373,17 triliun.

Sementara berdasarkan sektor, penyaluran KUR sektor perdagangan telah mencapai 43,7% dari total penyaluran dan tercatat tertinggi kedua setelah sektor pertanian.

“Secara nasional, UMKM selalu dibantu dalam 3 tahun terakhir dengan program pemulihan  ekonomi nasional atau PEN, berbagai upaya UMKM termasuk bantuan Presiden untuk UMKM, termasuk juga kemarin untuk warung, pedagang kaki lima. Namun ke depan akan kita dorong lagi terkait restrukturisasi daripada kredit UMKM yang kemarin sudah dibahas dengan OJK untuk dilanjutkan. Jadi kemudahan UMKM dilanjutkan sampai tahun depan,” pungkas Ketua Umum Golkar itu.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain anggota DPR RI, Deputi I Kemenko Perekonomian, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Walikota Pontianak, serta 
perwakilan Bank Penyalur KUR. (*)