Pj Walikota Sebut Harga Cabai Masih Tinggi

Pj Walikota Sebut Harga Cabai Masih Tinggi

RIAUMANDIRI.CO -  Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau harga kebutuhan bahan pokok ke sejumlah pasar, Kamis (8/9). 

Tinjauan iTU seiring naiknya harga bahan pokok dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan terjadi seperti pada komoditi cabai, bawang, minyak goreng, dan telur. 

Muflihun dan rombongan meninjau Pasar Limapuluh dan Pasar Pagi Arengka. Ia menanyakan harga bahan pokok akibat imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal September kemarin. 


Ternyata, harga cabai merah masih tinggi, sekitar 90 ribu per kilogram.

Ia menyebut, harga cabai sudah turun sedikit dimana sebelumnya Rp110 ribu per kilogram dan harga ikan segar berikut ikan teri masih standar. 

"Hanya beras yang harganya mulai naik. Saya akan datang ke Bulog untuk mengecek persediaan beras," kata Muflihun

Guna mengatasi kenaikan harga, Pemko akan membentuk Satgas Pangan. Sementara, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus mengawasi pergerakan harga bahan pokok. 

Menurutnya, selama ini Kota Pekanbaru ketergantungan dengan cabai dari Sumatera Barat (Sumbar). Pemko harus memulai gerakan menanam cabai sendiri. 

"Saya sudah membuat surat edaran agar masyarakat menanam cabai dan bawang di halaman rumah," terangnya. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga, pihaknya melalui TPID dan juga Satgas Pangan akan terus melakukan pengecekan. Karena dikhawatirkan ada penumpukan atau ada penyimpanan oleh oknum-oknum tertentu. 

"Kita selama ini memang ketergantungan bahan pangan dengan Sumatera Barat, makanya hari ini kita bersama masyarakat mencoba mulai bertanam. Dan besok kita juga akan meminta penyuluh di Dinas Pertanian untuk meminta mereka membantu masyarakat yang ada di kecamatan," sebutnya.

"Karena kita juga sudah membuat edaran untuk menanam cabai, bawang dan berbagai tanaman untuk kebutuhan harian di halaman rumah," tutupnya.(her).



Tags Ekonomi