22 Tahun Haluan Riau Menjaga Marwah

22 Tahun Haluan Riau Menjaga Marwah

RIAUMANDIRI.CO - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Haluan Riau yang ke-22 terasa begitu khidmat, Senin (1/8/2022). Meski berlangsung sederhana, namun keluarga besar tetap merasakan kemeriahan sebagaimana sebuah peryaan.

Kemeriahan terasa pada saat acara potong tumpeng. Begitu Chief Executive Officer (CEO) Haluan Riau, Zico Basko, memberikan suapan pertama kepada Pemimpin Redaksi (Pemred) Haluan Riau Doni Rahim, tepukan dalam rasa kekeluargaan menggelegar.

Acara berlangsung di Gedung Pers Haluan Riau Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Selain CEO dan Pemred, juga hadir Pimpinan Perusahaan Jefry Zein serta seluruh Kepala Perwakilan (Kaper) Haluan Riau.


Teristimewa, hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Syaidul Amin dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Irman Sasrianto.

Khidmatnya perayaan dua dekade lebih dua tahun itu disaat Rektor Umri Syaidul Amin menyampaikan sepenggal tausiyah yang menyoal pentingnya marwah di kala bertambah umur.

Haluan Riau juga menyantuni sebanyak 22 anak yatim dari Panti Asuhan Al-Manar dan Al-Zaky. Jumlah anak yatim yang mendapat santunan berdasar umur Haluan Riau. Keberkahan diharapkan dalam santunan tersebut.

Zico Basko berpesan agar keluarga besar menjaga marwah Haluan Riau, terus berupaya membesarkan nama baik Haluan Riau. Sebab, putra dari pengusaha kondang Basko ini menilai, di umur saat ini sudah sepatutnya nama Haluan Riau membesar.

"Tetap konsistens, jaga hubungan baik dengan dunia luar dan jaga marwah perusahaan kita ini," tegas Zico.

Lamanya bekiprah dalam dunia pemberitaan menunjukkan bahwa Haluan Riau masih tetap eksis dan memiliki pembaca setia dan relasi yang kuat, baik itu kalangan pemerintahan maupun stakeholder penegak hukum.

"Di umur sekerang ini, sudah gak main-main. Begitu juga relasi di luar, mereka sudah gak main-main lagi," sambung Zico.

Doa dan harapan terucap dari mulut Zico, ke depannya Haluan Riau semakin bertambah eksis dan tetap bisa berkibar sebagai media yang memberikan kontrol sosial.

"Mudahan Haluan Riau selalu eksis dan bisa kontrol sosial bagi berbagai instansi," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UMRI Syaidul Amin bercerita bagaimana pentingnya marwah bagi diri, apalagi bagi sebuah organisasi pers sekelas Haluan Riau. Akan kehilangan harga diri jika marwah itu sudah tak melekat lagi.

"Sampan sampai ka tampek tapi awak indak basah di ayia (Sampan sampai ke tempat tapi kita tidak basah)," kata Syaidul Amin mengibaratkan pentingnya menjaga marwah.

"Kok diasak, asaklah ka supadan (jikalau mau dipindah, pindahkan lah ke tempat sebenarnya)," sambung Syaidul Amin mengumpakan jikalau ingin menjaga marwah.

Tidak ada tawar menawar dalam menjaga marwah. Sebab marwah ini merupakan muara dari harga diri yang melekat dalam tubuh seseorang. Hilang marwah, berarti sudah tidak memiliki harga diri. Dalam artian, tidak akan dianggap orang.

"Hilang marwah berarti hilang harga diri, maka hilanglah segalanya. Marwah ini merupakan kekayaan awal dan kekayaan akhir," katanya menyudahi.