Groundbeaking 10 Gedung Baru UNRI, Dirjendikbudristek: Jangan Bermain dengan Uang Rakyat

Groundbeaking 10 Gedung Baru UNRI, Dirjendikbudristek: Jangan Bermain dengan Uang Rakyat

RIAUMANDIRI.CO - Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Prof Nizam MSc DIC PHd meminta kepada Universitas Riau agar menggunakan anggaran pembangunan proyek gedung baru sebaik mungkin.

Hal ini disampaikannya usai meresmikan Groundbreaking Proyek AKSI-ADB UNRI,  Kamis (14/7).

Dikatakannya, dengan anggaran yang cukup besar proyek yang didanai dari Asian Development Bank (ADB) diharapkan bisa selesai tepat waktu, sesuai dengan yang diharapkan. Serta keberadaan gedung tersebut bisa dimanfaatkan bagi generasi penerus.


"Anggaran proyek ini sangat besar, jadi bangunlah sebaik mungkin sesuai dengan peruntukkannya. Dengan hutang US$ 52.000.000 bukanlah jumlah yang kecil, jadi jangan bermain-main dengan uang rakyat. Karena ini adalah hutang jadi jangan tinggalkan hutang kepada generasi penerus," tegasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa dalam pembangunan proyek gedung baru ini haruslah memperhatikan kualitas bangunannya, serta pengerjaannya bisa sesuai dengan peruntukkannya yakni tepat waktu, tepat mutu, dan tepat guna.

"Jangan ingin buru-buru selesai, tetapi tidak memperhatikan segala sesuatunya. Terutama masalah administrasi agar tidak terjadi permasalahan yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Diharapkan dengan keberadaan gedung baru ini nantinya bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, baik mahasiswa, civitas kampus dan juga masyatakat.

Selain itu, Nizam juga menambahkan bahwa selain UNRI, ada empat perguruan tinggi lainnya yang dari program AKSI-ADB. Dimana pembangunan gedung tersebut dibangun dengan 3 tahap.

Sementara itu, senada dengan Dirjen Kemendikbudristek, Gubernur Riau yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Propinsi Riau, SF Hariyanto juga mengingatkan agar pembangunan proyek ini bisa mendapatkan pendampingan dari pihak yang berwenang.

Hal ini guna menghindari terjadinya penyimpangan anggaran, khususnya dalam hal administrasi.

"Untuk menghindari permasalahan, dengan anggaran yang besar agar lebih berhati-hati. Jangan karena ingin cepat selesai lupa masalah hukum dibelakang,"ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNRI Aras Mulyadi menuturkan bahwa pembangunan 10 gedung baru ini merupakan penantian yang cukup panjang, yakni sejak tahun 2015.

Tahun ini, barulah Universitas Riau akhirnya secara resmi melakukan Ground Breaking (Peletakan Batu Pertama) pembangunan 10 Gedung baru. Dimana pembangunannya mendapatkan pendanaan dengan total senilai Rp840 Milyar. 

Pembangunan 10 gedung baru tersebut tersebar di beberapa titik di area lahan UNRI. Gedung yang dibangun yakni  Gedung Perkuliahan Terpadu  (Integrated Classroom), Gedung Laboratorium Terpadu  (Integrated Laboratory), Gedung Utama Ilmu Kesehatan (Health Studies Complex), Gedung Serba Guna Universitas Riau  (Student Center), Gedung Kajian Ilmu Kelautan (Boat House Marine Center), Gedung Kajian Ilmu Pangan (Foof Science Center), Gedung  Teknologi  Informasi  dan Komunikasi (Information Technology Center), Gedung Perpustakaan Universitas Riau (University Main Library), Gedung Pascasarjana (Postgraduate Center) dan Gedung  Pendidikan  dan  Pelatihan Universitas Riau (University Training Center).

"Target selesai di 2023, kita berharap bisa selesai sesuai dengan target,"ungkap Aras.

Dirincikan Aras, bahwa dari total anggaran tersebut 58 persen anggaran akan terserap ke pembangunan fisik, sementara 23,3 persen dari total angaran akan dialokasikan untuk perlengkapan peralatan laboratorium dan furniture.

Sedangkan sisanya dialokasikan untuk pengadaan software, IT licenses and services, training, publikasi, seminar internasional study dan workshop,"pungkasnya. (nie)