Banjir Rendam 2.415 Rumah Warga di Wajo

Banjir Rendam 2.415 Rumah Warga di Wajo

RIAUMANDIRI.CO - Banjir merendam 2.415 rumah warga Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan akibat hujan mengguyur di kawasan tersebut, Sabtu (9/7/2022) pagi dengan ketinggian muka air 100 hingga 200 cm.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muharib dalam keterangannya, Ahad (10/7/2022) menyebutkan, data dari diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, 3 unit fasilitas pendidikan juga terdampak akibat banjir tersebut.

Selain infrastruktur bangunan, banjir juga merendam area sawah dan kebun. Laporan dari BPBD Kabupaten Wajo lahan terdampak berupa sawah 660 hektar dan kebun 40 hektar. 

Banjir terjadi setelah luapan debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete menggenangi sejumlah desa di dua kecamatan. Wilayah desa yang tergenang di Kecamatan Keera yaitu di Desa Awota, Keera, Paojepe, Labawang dan Kelurahan Ballere. Sedangkan di Kecamatan Pitumpanua, desa maupun kelurahan terdampak tersebar di Desa Lompoloang, Bulete, Tobarakka, Benteng dan Siwa. 

Di Tojo Una-Una

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Sabtu (9//2022) sekitar pukul 17.00 WITA setelah hujan dengan intensitas tinggi.

Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 100 rumah warga tergenang banjir. Adapun lokasi terdampak yakni Kelurahan Dondo Barat, Bailo dan Malotong yang terletak di Kecamatan Ampana Kota. Selain itu, terdapat juga puskesmas pembantu di Kelurahan Dondo yang ikut terdampak.

Berdasarkan pemantauan visual, ketinggian muka air berkisar 10-75 sentimeter. Sejumlah wilayah hingga kini masih tergenang banjir.

Mengingat kondisi hujan yang masih turun di lokasi dan prakiraan cuaca BMKG hingga tiga hari ke depan, BNPB menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Perbaikan sistem drainase dinilai perlu untuk menyesuaikan debit air apabila  hujan dengan intensitas tinggi terjadi menerus lebih dari satu jam. Selain itu, penyampaian informasi secara berjenjang hingga diterima oleh perangkat daerah di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini hujan lebat.

Satu Orang Meninggal

Banjir juga kembali melanda beberapa kecamatan di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (8/7). Satu warga dilaporkan meninggal.

Selain korban jiwa, sebanyak 3.126 warga terdampak. Namun demikian, BPBD setempat tidak melaporkan adanya pengungsian warga. 

Banjir ini merendam 783 rumah dan 1 unit fasilitas pendidikan. Genangan dengan tinggi muka air 50 sampai 80 cm mengakibatkan akses jalan berbahaya dilalui kendaraan. Kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas masyarakat. 

Wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Sirimau, Teluk Ambon, Nusaniwe dan Baguala. Pada Kecamatan Sirimau, sebanyak enam kelurahan yang terendam banjir yaitu Kelurahan Amantelu, Batu Meja, Batu Merah, Batu Gajah, Karang Panjang dan Hative Kecil. 

Banjir di Kecamatan Baguala dilaporkan terjadi di Kelurahan Halong Batu, Passo, Negeri Lama dan Waiheru.

Pada Kecamatan Teluk Ambon, banjir terjadi di Kelurahan Hunuth. Sedangkan di Kecamatan Nusaniwe, banjir berlangsung di Kelurahan Amahusu. 

Peristiwa banjir tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama mengguyur wilayah Kota Ambon. (*)



Tags Banjir