Webinar Literasi Digital: Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian

Jumat, 27 Agustus 2021 - 15:34 WIB
Ilustrasi (istimewa)

RIAUMANDIRI.CO - Webinar literasi digital pada pagi ini, Jumat, 27 Agustus 2021 dimulai pukul 08.57 yang dibuka oleh moderator, Nada Safitri. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @erisafaddd selaku MC, Content Creator (IG & Tiktok), Key Opinion Leader. Moderator menyapa sekaligus berbincang dengan key opinion leader seputar tema webinar hari ini pada pukul 09.07.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.14 narasumber pertama yaitu, Harry Sanjaya, S.Sos., M.Si. membawakan materi. Beliau adalah seorang Kepala Seksi Pelayanan Publik Diskominfotik. Materi yang disampaikan adalah “Jaga Bersama Ruang Digita Kita”.
SUMMARY: Tips aman dan sehat di ruang digital yaitu sibukkan diri dengan hal positif di ruang digital atau media sosial. Anggap ruang digital itu adalah hutan belantara informasi, dan tingkatkan kemampuan berbagai fitur keamanan digital.
Dengan media digital saat ini kita sudah bisa bertemu tatap muka karena banyak ruang digital yang dapat kita gunakan seperti webinar hari ini. Digitalisasi perlu dilakukan karena merupakan dukungan pemerintah terkait transformasi digital dan literasi digital, kondisi infrastruktur digital juga sudah mendukung, ekosistem startup tumbuh dengan sangat signifikan, dan pandemic memaksa beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Adaptasi kebiasaan baru merupakan pembatasan aktivitas akibat pandemic COVID-19 berdampak signifikan terhadap kebiasaan beraktivitas sosial dan penggunaan ruang digital yang semakin massive. Dua sisi media sosial yaitu ada positif dan ada negative, positifnya adalah menjadi sumber informasi, media komunikasi, kampanye sosial, menambah penghasilan, dan lain-lain. Sedangkan negatifnya adalah disinformasi atau post truth, cybercrime, rasisme, bullying, pornografi, pelecehan, dan lain-lain.
Kita dapat memanfaatkan mesim pencarian otomatis untuk memverifikasi atau validasi informasi dengan memanfaatkan pencarian otomatis. Mesin pencarian otomatis juga dapat dimanfaatkan untuk bebas dari jeratan hoax dan disinformasi bisa gunakan fitur atau platform yang membantuk klarifikasi sebuah informasi. Tips aman dan sehat di ruang digital yaitu sibukkan diri dengan hal positif di ruang digital atau media sosial. Anggap ruang digital itu adalah hutan belantara informasi, dan tingkatkan kemampuan berbagai fitur keamanan digital. Pukul 09.40 pemaparan dari narasumber pertama selesai.

Narasumber kedua yaitu, Dr. Muhtadi, M.Si. menyampaikan materi pada pukul 09.45. Beliau adalah seorang Dosen Ilmu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Materi yang disampaikan berjudul “Online Nyaman dan Aman”. 
SUMMARY: Kita perlu memerlihatkan perilaku baik di dunia virtual, tidak menyebarkan rumor, memeriksa secara cermat pengaturan kata sandi dan akun, tidak sembarang menerima permintaan pertemanan, menyaring dahulu sebelum mengirim sesuatu di dunia virtual, dan melakukan verifikasi berita sebelum dibagikan. Manfaatkanlah media sosial untuk berderma, belajar, berbisnis, dan menginspirasi.

Keamanan digital atau cyber security merupakan aktivitas pengamanan terhadap sumber daya telematik. Penggunaan keamanan digital sendiri ditujukan untuk pengamanan sumber daya telematika. Cara menjaga data pribadi dari kejahatan siber adalah dengan memastikan pengguna memberikan data kepada pihak yang tepat, periksa izin akses aplikasi, lakukan double checking di setiap transaksi, dan baca syarat dan ketentuan aplikasi. Untuk meningkatkan keamanan digital adalah dengan cara memastikan hosting anda aman, install plugin keamanan, pasang SSL, update website anda, gunakan username dan password yang kuat, install plugin backup, dan amankan file website dengan antivirus terbaik. Cara untuk melindungi data pribadi di internet adalah dengan memastikan data enkripsi, berhati-hati saat menggunakan jaringan wifi, waspadai tautan phising, gunakan password yang sulit di tebak, dan gunakan mode incognito ketika berselancar.

Beberapa situs web yang aman untuk digunakan yaitu halaman yang terlihat rapi dan bebas dari kesalahan, tata bahasa dalam teks isi dan baris alamat konsisten, semua gambar sesuai dengan layar lebar dengan benar, dan iklan terasa organic dan tidak mengaburkan konten utama. Kita perlu memerlihatkan perilaku baik di dunia virtual, tidak menyebarkan rumor, memeriksa secara cermat pengaturan kata sandi dan akun, tidak sembarang menerima permintaan pertemanan, menyaring dahulu sebelum mengirim sesuatu di dunia virtual, dan melakukan verifikasi berita sebelum dibagikan. Manfaatkanlah media sosial untuk berderma, belajar, berbisnis, dan menginspirasi. Pemaparan selesai pada pukul 10.05 WIB.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Andi Saputra, S.I.Kom. pada pukul 10.10. Beliau selaku Researcher at Insight Institute. Materi yang disampaikan adalah “Budaya Digital: Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian”. 
SUMMARY: Milikilah kompetensi seperti keterampilan untuk mengonsumsi informasi secara fungsional, keterampilan mengonsumsi secara kritis, keterampilan presuming (produksi) fungsional, dan keterampilan presuming kritis.
Budaya dikaitkan dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya. Digital berasal dari kata digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Budaya digital merupakan tatanan baru dimana manusia dan teknologi hidup berdampingan dan senantiasa berkolaborasi. Budaya digital adalah keseluruhan gaya hidup dan kebiasaan yang diciptakan oleh inovasi yang dibawa oleh zaman di mana manusia hidup, teknologi lebih banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia dikenal sebagai negara multikultur (agama, suku, RAS, bahasa, warna kulit, geografis, adat, dan ideologi). Kebangsaan Indonesia merupakan konstruksi yang belum berakhir, ia berporses dan dinamis. Imajinasi Indonesia dipengaruhi oleh paradigma atau perspektif anak bangsa. Sejarah keindonesiaan beberapa kali retak akibat adanya konflik berbasis identitas atau ideologi. 

Disintegrasi sosial terdapat dalam kesenjangan ekonomi dan pendidikan, individualism, ekskulsifisme dan gaya hidup hedonism, rasisme dan intoleransi dan fanatisme. Masalah yang hadir dalam dunia internet pun beragam seperti hoax, penipuan onlineshop, penipuan SMS, dan lain-lain. Bangunlah budaya digital yang sehat dengan cara menanamkan nilai-nilai keindonesia yang merupakan negara bangsa anugerah Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa dengan segala keanekaragamannya, sebagaimana yang tertuang dalam sila-sila Pancasila, pendidikan multikultural yang autentik dan berjelanjutan, menumbuhkan toleransi yang autentik, jadilah agen pribadi anak bangsa yang berkarakter, dan membangun demokrasi substantif. Milikilah kompetensi seperti keterampilan untuk mengonsumsi informasi secara fungsional, keterampilan mengonsumsi
secara kritis, keterampilan presuming (produksi) fungsional, dan keterampilan presuming kritis. Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.24.

Materi keempat disampaikan oleh Sudaryanto, S.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 2 Kota Dumai. Pemaparan dimulai pada pukul 10.26. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Mewujudkan Internet Sehat untuk Generasi Hebat”.
SUMMARY: Kita perlu beretika di internet agar dapat mewujudkan internet yang sehat dengan cara merubah pola pikir masyarakat (yang terkait dengan kegiatan internet), bahwa kegiatan internet sehat merupakan tanggung jawab bersama. Relevansi dan penyelarasan kurikulum (pendidikan) sebagai upaya mewujudkan profil pelajar/mahasiswa pancasila yang mampu memahami dan mengamalkan cyber ethics.

Internet sehat merupakan kegiatan online yang dilakukan secara baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Etika di internet merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama supaya dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Kita perlu beretika di internet agar dapat mewujudkan internet yang sehat dengan cara merubah pola pikir masyarakat (yang terkait dengan kegiatan internet), bahwa kegiatan internet sehat merupakan tanggung jawab bersama. Relevansi dan penyelarasan kurikulum (pendidikan) sebagai upaya mewujudkan profil pelajar/mahasiswa pancasila yang mampu memahami dan mengamalkan cyber ethics. Serta kegetagasan dan penerapan keadilan dalam hukum. Diperlukan proteksi (Safeguard yaitu perlindungan ini mencakup data pribadi, keamanan daring, serta privasi individu. Beberapa hal yang termasuk risiko personal yaitu terkait dengan isu cyberbullying. Kedua, hak-hak (rights) yaitu hak kebebasan berekspresi, hak atas kekayaan intelektual, hak untuk berkumpul dan berserikat dan lainnya. Ketiga, pemberdayaan (empowerment) dengan literasi digital membantu kegiatan jurnalisme warga, kewirausahaan berbasis online, pendidikan dan berbagai pengembangan layanan jasa digital lainnya. Pemahaman yang baik dalam literasi digital dapat mewujudkan perilaku berinternet seha. Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.48.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.

Julio Barus memberikan pertanyaan kepada Harry Sanjaya, S.Sos., M.Si.
Q : Sebagaimana yang kita ketahui bahwa netizen di Indonesia mendapat peringkat kesopanan yang paling rendah? Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi netizen yang sopan dan bagaimana cara mencegah masuknya informasi hoaks di antara pengguna sosial media seperti kita?
A : Kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media sosial yang positif dan kita coba menyajikan informasi yang benar-benar true, helpful, dan bermanfaat untuk orang lain. Lihat dalam suatu informasi siapa narasumbernya apakah ahli di bidangnya atau tidak, gunakan fitu fake checking dan kita bisa dengan mudah mengetahui informasi yang belum jelas.

Wanda Ramadhani Br Samura memberikan pertanyaan kepada Dr. Muhtadi, M.Si.
Q : Bagaimana menjaga keamanan privasi kita dalam dunia digital ini sedangkan banyak sekali hacker yang memanfaatkan situasi ini untuk meretas akun dan data pribadi kita di media sosial? Lalu hal apa yang harus kita lakukan agar kejahatan hacker ini bisa kita atasi sendiri?
A : Jangan akses wifi gratis yang bisa saja mengambil data kita, tanyakan kepada petugas tempat wifi gratis anda mana wifi yang jelas. Kita harus berhati-hati dan jangan memberikan data secara detail perihal akun kita. Jika sudah terkena hack kita bisa melakukan pemulihan akun dengan pihak media sosial terkait.

Kurniadi Syahputra memberikan pertanyaan kepada Sudaryanto, S.Pd.
Q : Dalam menjaga etika dicdunia digital tentunya kita harus berhati-hati dan teliti ketika menelusuri berbagai konten didunia maya dikarenakan banyaknya konten-konten negatif yang dapat mempengaruhi psikologis dan mental kita secara tidak langsung. Bagaimana upaya dan tindakan yang dapat kita lakukan untuk menghindari berbagai konten negatif tersebut khususnya di dunia maya yang saat ini sedang marak terjadi?
A : Kita harus melihat kontennya, jika konten berisi negative kita perlu hindari, kita harus mampu memilih konten yang baik dan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam sendi-sendi kehidupan sebagai umat yang beradab dan santun. Kenali fitur-fitur dan situs yang tidak perlu kita jamak ketika kita membutuhkan dan tidak membutuhkannya.

Maulana Ahmad memberikan pertanyaan kepada Andi Saputra, S.I.Kom
Q : Dapatkah fenomena budaya digital mengubah pola pikir dan gaya hidup manusia? Apa alasannya? Apakah fenomena budaya digital termasuk salah satu faktor pendukung dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi?
A : Teknologi berlangsung dari kita menerima informasi yang kita terima saat ini, efeknya adalah kemajuan teknologi berdampak dari apa yang kita dapatkan ketika membaca buku. Semua itu akan berdampak kepada teknologi yang akan datang.

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.10. Moderator kembali memanggil key opinion leader @erisafaddd: “Komentar netizen Indonesia memang attitudenya agak kurang, maka dari itu kita perlu memfilter dan berhati-hati dalam berkomentar dan bermedia sosial. Terkadang memang tidak perlu ditanggapi kita tidak bisa mencegah orang-orang untuk menyampaikan komentarnya. Kita memiliki hak untuk blokir akun tersebut jika kita tidak ingin melihatnya. Jika ingin menyampaikan kritik dan saran kita dapat melakukannya via dm dan secara personal.”
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.25 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!
 

Editor: M Ihsan Yurin

Tags

Terkini

Terpopuler