Kelompok anti-Islam Denmark Ancam Akan Bakar Alquran Lagi di Swedia

Senin, 31 Agustus 2020 - 21:12 WIB
Kerusuhan di Swedia

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Pemimpin pergerakan anti-Islam di Denmark Partai Garis Keras, Rasmus Paludan, mengecam upaya otoritas Swedia untuk melarang pembakaran kitab suci Alquran dengan alasan kebebasan berpendapat. Dia juga menjanjikan demonstrasi serupa jika polisi Swedia tetap melarang aksi itu.

Menyusul kerusuhan yang terjadi di Kota Malmö Swedia Jumat lalu yang dilakukan oleh warga muslim karena marah atas insiden pembakaran Alquran, kelompok anti-Islam Denmark yang dipimpin Rasmus Paludan menyatakan mereka akan terus membakar Alquran sampai sampai perusuh belajar bagaimana berperilaku seperti masyarakat yang beradab.

Kelompok Partai Garis Keras mengancam akan membakar Alquran dengan cara dan tempat yang sama di wilayah Rosengård, lokasi mayoritas penduduknya adalah keturunan imigran muslim.

“Kepada semua perusuh dan pemerkosa di Rosengård, kami akan membakar Quran lagi segera,” tulis Partai Garis Keras di halaman Facebook mereka, seperti dikutip laman SPutnik News, Senin (31/8/2020).

Rasmus Paludan, sang pemimpin Partai Garis Keras, awalnya bermaksud membakar Alquran sendiri, tapi dia dilarang masuk Swedia selama dua tahun karena sosoknya dianggap "risiko yang amat serius bagi keamanan nasional". Dia mengecam polisi Swedia yang dianggapnya kurang bekerja, terlalu lembek, dan membiarkan kekerasan.

Rasmus Paludan Berkata kepada media Swedia Samhällsnytt, bahwa “polisi Denmark tidak akan pernah membiarkan kerusuhan itu. Polisi Swedia, kata dia, sangat pengecut.

"Itulah alasan mengapa mereka di Rosengård melakukan hal-hal yang tidak berani mereka lakukan pada saat di Maroko, Suriah, Irak, dan sebagainya, karena mereka akan ditembak atau dipukuli dengan sangat parah sehingga mereka harus berbaring di tempat tidur selama beberapa minggu. Jadi mereka tidak akan berani melakukannya di negara asal mereka," kata Paludan.

Paludan juga menuding aparat hukum Swedia berfungsi sebagai "polisi syariah".

Paludan adalah seorang pengacara Denmark yang menjadi politisi dan mendirikan Partai Garis Keras pada 2017. Dia dikenal karena membuat video anti-muslim yang diunggah di Youtube. Dalam video-video itu terlihat dia membakar Alquran dan menyebut tindakannya sebagai penghormatan terhadap kebebasan berpendapat.

Paludan juga menyerukan kebijakan yang melarang imigran non-Barat dan mendeportasi Muslim dari Denmark. Partainya hampir saja memenangkan kursi di parlemen pada pemilu 2019. Dia kini kerap menjadi target pembunuhan.
 

Editor: Rico Mardianto

Terkini

Terpopuler