Relawan Covid Ranger FK Unri Edukasi Masyarakat Melalui Virtual Community

Senin, 11 Mei 2020 - 21:41 WIB

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Universitas Riau (Unri) membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti Kukerta Relawan Covid-19 yang nantinya dapat disetarakan dengan Kukerta. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan wabah Covid-19. Sebanyak 118 mahasiswa mengikuti kegiatan Kukerta Relawan Covid-19 yang dibagi atas beberapa kelompok. 

Salah satunya, kelompok Covid Ranger. Covid Ranger beranggotakan Athallah Sabillah Sumpena, M Wahyu Yusron dan Sagita Rahayu yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Salah satu anggota Covid Ranger, Athallah Sabillah Sumpena mengatakan bahwa Kukerta ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19 dan menekan penyebarannya.

"Kegiatan Kukerta Relawan Covid-19 ini berada di bawah naungan Fakultas kedokteran Universitas Riau dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau yang berjalan selama 5 minggu. Dalam kegiatan ini relawan Covid Ranger diarahkan dan dibimbing oleh instruktur dari Fakultas Kedokteran yaitu dr Ariza Julia Paulina dan Dosen Pembimbing Lapangan dari LPPM yaitu Dahlan Tampubolon, SE, MSi, PhD," jelas Athallah, Senin (11/5/2020).

Relawan nantinya, katanya, akan mengedukasi masyarakat dalam bentuk virtual community. Selain itu juga menjaga posko satgas Covid yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan menjaga laboratorium molekuler yang berada di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

"Banyak masyarakat dan lembaga berpartisipasi dalam donasi yang akan disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan. Donasi tersebut berupa Alat Pelindungan Diri (APD), obat-obatan, dan bahan pangan. Di laboratorium molekuler yang berasa di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, setiap hari laboratorium menerima sampel dari berbagai daerah untuk diuji," ujar Athallah. 

Selain penjagaan posko dan laboratorium relawan Covid Ranger, katanya, juga memiliki program kerja memberikan edukasi. Edukasi ini dilakukan dalam bentuk virtual community whatsapp group yang beranggotakan masyarakat dengan target dewasa muda. 

"Memilih dewasa muda sebagai masyarakat target edukasi karena 1 dari 4 penderita Covid-19 tidak menimbulkan gejala. Kelompok penderita yang tidak bergejala ini merupakan dewasa muda, juga dalam masyarakat modern kelompok yang aktif menggunakan media sosial adalah dewasa muda," beber Athallah.

Tidak hanya virtual community whatsapp group, pengedukasian, tambah Athallah, juga dilakukan melewati media massa. Seperti, pada Kamis, 7 Mei 2020 lalu, Covid Ranger bersama instruktur dr Ariza Julia Paulani telah melakukan siaran langsung via telepon bersama Radio RRI Pro 1 Pekanbaru dengan pembahasan tentang pencegahan Covid-19 bersama relawan Covid Ranger Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

"Semoga dengan edukasi ini diharapkan semakin banyak masyarakat mengetahui tentang wabah ini, sehingga masyarakat lebih waspada dan terhindar dari Covid-19," pungkas Athallah.

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler