Cagubri Firdaus Siap Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja Lokal

Rabu, 30 Mei 2018 - 19:13 WIB
Calon Gubernur Riau nomor urut 3, Firdaus.

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Hingga saat ini, daya saing tenaga kerja lokal di Riau masih tergolong rendah. Pada tahun 2016, tenaga kerja lokal yang terserap hanya sekitar 25% saja. Hal ini terjadi karena kualitas tenaga kerja lokal masih kalah bersaing dengan tenaga kerja pendatang.

Kondisi ini menurut Calon Gubernur Riau Nomor urut 3, Dr Firdaus, MT harus diperbaiki agar anak-anak jati Riau tidak terus-terusan menjadi penontong di negerinya sendiri.

"Saya sangat prihatin melihat kondisi daya saing tenaga kerja lokal saat ini, karena itulah dalam program kerja Firdaus-Rusli jika nanti terpilih sebagai kepala daerah, akan serius membenahi kualitas tenaga kerja lokal. Kita menargetkan daya saing tenaga kerja lokal kita dapat meraih angka 75% pada tahun 2024 mendatang," ungkap Firdaus kepada wartawan, Rabu (30/5/2018)

Ditambahkan Firdaus, peningkatan kualitas tenaga kerja ini harus secara serius dilakukan mengingat kompetisi yang dihadapi tidak hanya dengan sesama warga negara Indonesia, tetapi juga dengan tenaga asing yang semakin mudah masuk ke Indonesia, terutama dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Kita tidak ingin peluang investasi yang saat ini kita buka tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat Riau sendiri karena tidak mampunya menangkap peluang kerja yang ada akibat tidak siap bersaing," katanya.

Untuk itu, dalam program kerja yang sudah ia susun, upaya peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal menjadi salah satu program prioritas. Program tersebut antara lain, meningkatkan mutu lembaga pendidikan formal yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja  
Menurut Firdaus pendidikan harus di-match-kan dengan industrinya. 

Misalnya dengan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan mencetak lulusan-lulusan yang memiliki keahlian di bidang tertentu.

"Insya Allah kita akan membangun SMK Madani Boarding School di berbagai kabupaten yang kurikulumnya akan kita sesuaikan dengan potensi industri yang ada di daerah tersebut," jelasnya.

Program berikutnya adalah mengoptimalkan pelatihan kerja melalui lembaga/balai latihan kerja/produktivitas (BLK), baik milik pemerintah maupun swasta. 

"Dengan melihat kondisi profil angkatan kerja saat ini, lembaga/balai latihan kerja menjadi sangat penting," kata Doktor bidang pemerintahan ini.

Selain meningkatkan kompetensi, lanjut Firdaus, yang perlu ditekankan kepada tenaga kerja lokal yakni kedisiplinan dan sikap profesional. 

"Ini juga perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan yang nantinya akan menjadi tanggung jawab Dinas Tenaga Kerja untuk merancang program detilnya sehingga tenaga kerja lokal kita dapat semakin diminati dunia usaha," ungkapnya. 

Di samping peningkatan kompetensi dan etos kerja, secara bersamaan pemerintah daerah nantinya akan terus melakukan nota kesepahaman kepada seluh perusahaan agar bersedia menyerap tenaga kerja lokal yang telah bersertifikasi. (rls)

Editor:

Terkini

Terpopuler