ASITA: Masyarakat Berpengaruh Terhadap Wisata Halal

Kamis, 22 September 2016 - 07:57 WIB
Dari ketinggian Danau Maninjau terlihat indah dan sejuk. Danau ini merupakan salah satu destinasi wisata halal di Sumatera Barat.

Padang, (RIAUMANDIRI.co)- Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah menilai masyarakat sangat berpengaruh dalam menyuksekan destinasi wisata halal yang sedang digencarkan pemerintah setempat.

"Wisata halal bukan hanya tentang makanan halal dan haram saja, namun juga kebersihan dan kesehatan bahan bakunya," katanya saat dihubungi dari Padang, Rabu (21/9) malam.


Selain itu, kata Ian, masyarakat juga harus berperilaku sopan dan ramah kepada wisatawan yang datang sehingga konsep wisata halal tersebut juga dapat terlihat dari perilaku masyarakat yang baik.


Dalam hal kebersihan, ujarnya, juga merupakan suatu perhatian yang harus difokuskan, sebab kebersihan merupakan ciri masyarakat muslim.
Ia menambahkan pengunjung yang datang ke tempat wisata di seluruh Sumbar jangan sampai dibuat kecewa, seperti banyaknya sampah yang berserakan, fasilitas tempat wisata yang tidak memadai dan beberapa masalah lainnya.


"Terkadang wisatawan melihat di media tempat yang akan dikunjunginya tersebut sangat indah dan bersih, namun ketika datang langsung dan tidak seperti yang dibayangkan, maka ia akan kecewa dan waktu berikutnya tentu akan berfikir dua kali untuk datang lagi," jelasnya.


Lebih lanjut dikatakannya, Sumbar kini sedang gencarnya meningkatkan wisata religi yang sangat tepat jika diterapkan pada provinsi itu.
"Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat Sumbar harus mendukung program tersebut, agar Sumbar semakin dikenal dan pariwisatanya juga semakin maju," ucapnya.


Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan konsep wisata halal yang sekarang sedang dikembangkan di Sumbar, juga akan menjadi daya tarik lain bagi investor Timur Tengah.


Investasi tersebut akan difokuskan pada Kawasan Wisata Mandeh di perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang, karena lahan luas yang dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata, tersedia di sana. (ant/azw)

Editor:

Terkini

Terpopuler