Jurnalis iNews TV Tolak Permintaan Damai Danlanud

Kamis, 18 Agustus 2016 - 08:30 WIB
Andri Syafrin Purba, jurnalis iNews TV yang menjadi korban aksi kekerasan oknum TNI AU, saat tengah meliput bentrokan antara TNI AU dengan warga di kawasan Sari Rejo, Polonia, Medan, Senin (15/8).

MEDAN (riaumandiri.co)-Andri Syafrin Purba, jurnalis iNews TV yang menjadi korban aksi kekerasan oknum TNI AU, saat meliput bentrokan antara TNI AU dengan warga di kawasan Sari Rejo, Polonia, Medan, Senin 15 Agustus lalu, menolak berdamai.

Penolakan itu disampaikannya ketika ditawari untuk berdamai oleh Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewondo Medan, Kolonel Pnb Arifien Sjahrir. Tawaran damai itu disampaikan Danlanud Soewondo saat menjenguk Andri Syafrin di RS Royal Prima, Medan, Selasa (16/8) lalu.

"Mereka (Danlanud) sempat menjenguk ke rumah sakit. Di situ mereka minta maaf dan membicarakan perihal perdamaian. Saya menerima permintaan maaf mereka, tapi menolak perdamaian," ujar Andri Syafrin, Rabu (17/8).

Andri Syafrin berkeyakinan untuk melanjutkan kasus penganiayaan yang dialaminya ke jalur hukum. Ia juga menyesalkan adanya kebohongan publik yang disampaikan pihak TNI AU.

"Kamera dan ID card saya tidak hilang. Tapi dirampas mereka," tandas Andri. (ozc/rud)

Editor:

Terkini

Terpopuler