BUMDes Sido Mukti Beromzet Miliaran Rupiah

Kamis, 28 Januari 2016 - 14:46 WIB
Kegiatan tutup buku BUMDes simpan pinjam, Desa Sido Mukti, Kecamatan Pangkalan Kuras.

PANGKALAN KURAS (riaumandiri.co)-Badan Usaha Milik Desa milik Desa Sido Mukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Rabu (27/1) menggelar laporan pertanggungjawaban tutup buku tahun 2015.

Bumdes Sido Mukti awalnya hanya bermodalkan Rp500 juta untuk kegiatan simpan pinjam bagi anggotanya ini, kini telah beromzet mencapai Rp2,4 milyar.

Kegiatan laporan tutup buku ini dihadiri ratusan masyarakat setempat yang dibalut dengan acara hiburan doorprize. Masyarakat amat antusias dan merasa terbantu oleh kegiatan simpan pinjam Bumdes ini.

Kepala Desa Sido Mukti yang dikenal nyentrik dan memiliki aneka koleksi batu cincin ini, M Khozin saat berbincang dengan Haluan Riau, Rabu (27/1) menyebutkan, awalnya Bumdes yang bergerak kegiatan simpan pinjam yang berdiri sejak tahun 2012 ini hanya bermodal Rp500 juta, namun kini omzet Bumdes Sido Mukti telah mencapai miliaran rupiah.

"Kegiatan laporan pertanggung jawaban ini sengaja dibuat semeriah mungkin oleh panitia, agar masyarakat merasa kehadiran Bumdes simpan pinjam ini amat bermanfaat. Selain itu, pengelolaan Bumdes simpan pinjam ini amat transfaran dalam hal pendanaan. Jadi, masyarakat sejak berdirinya kegiatan simpan pinjam ini merasa terbantu untuk mengembangkan usaha dan peningkatan taraf perekonomian," jelas Kades M Khozin.

Ditambahkan Kades Khozin, simpan pinjam awalnya hanya berkekuatan dana sekitar Rp500 juta, namun pada tutup buku tahun 2015 omset meningkat drastis hingga mencapai Rp2,4 miliar dengan anggota berjumlah 222 orang.

"Jadi, asumsinya, Bumdes simpan pinjam ini mengalami peningkatan hingga Rp700 juta setiap tahunnya. Ini sungguh luar biasa dan amat membantu masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang anggota Bumdes simpan pinjam yang begitu besar dampaknya bagi kehidupan dan peningkatan perekonomian keluarganya, Zaidil mengungkapkan keberhasilan Bumdes simpan pinjam desa Sido Mukti ini.

Zaidil menyebutkan, sebelum ia tergabung menjadi anggota Bumdes simpan pinjam, ia mengaku kalang kabut menutupi biaya  hidup yang semakin tinggi.

"Sungguh luar biasa peningkatan perekonomian saya dan anggota Bumdes lainnya. Dengan mengajukan pinjaman untuk modal usaha melalui Bumdes simpan pinjam, masyarakat bebas untuk berkreasi mengembangkan usahanya," ujarnya.

Tawaran bunga pinjaman yang lunak serta proses yang mudah, membuat Bumdes ini seperti menjelma bak air di tengah padang pasir yang tandus, yang sangat didambakan oleh masyarakat sebagai solusi peningkatan perekonomian masyarakat.
"Bumdes ini menjadi aset desa yang mesti kita jaga bersama, karena telah menjadi penolong di saat masyarakat kesulitan mengatasi problem hidup. Semoga ke depannya Bumdes ini terus berkembang baik," tutupnya.(zol)

Editor:

Terkini

Terpopuler