Lubuk Kembang Bunga Mulai Terendam

Sabtu, 05 Desember 2015 - 08:56 WIB
Akibat Sungai Nilo meluap Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui tergenang banjir.

UKUI (HR)-Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, merupakan kawasan yang langganan terkena musibah banjir. Nyaris saban tahun, desa yang diapit oleh dua sungai, yakni sungai Nilo dan Air Hitam ini selalu digenangi air banjir.

Kondisi semakin di perparah sekarang ini intensitas hujan yang kian tinggi. Setidaknya, musim penghujan yang mulai datang, membuat masyarakat dihantui kebanjiran.

"Memang kondisi banjir ini saban tahun dinikmati oleh masyarakat. Kondisi desa yang berada di daerah rendah dan diapit oleh dua sungai besar, membuat musibah banjir selalu menghantui masyarakat.

Saat ini, banjir mulai datang dan merendam rumah penduduk, meski ketinggian air belum berada di level berbahaya atau belum ada yang mengungsi," beber Ade Irawan, anggota DPRD Pelalawan asal pemilihan Kecamatan Kerumutan dan Ukui yang berdomisili di Desa Lubuk Kembang Bunga, Jumat (4/12).

Kondisi Sungai Nilo yang meluap hingga meluber ke perkampungan penduduk, sambung politisi Gerindra ini, disebabkan oleh kondisi sungai yang tertutup semak. Sudah seharusnya, oleh Pemkab atau pihak swasta yang berada di sekitar desa ini bisa melakukan normalisasi sungai atau membebaskan sungai dari semak-semak.

"Karena, bila kondisi sungai dibebaskan dari semak-semak, saya yakin arus menjadi lancar. Dan air tak akan meluber hingga ke perkampungan. Kita meminta perusahaan yang berdampingan dengan desa ini, seperti raksasa RAPP dan PT Musim Mas berperan melakukan normalisasi sungai ini," harapnya.

Tidak ada jaminan, sambung Ade, bila intensitas curah hujan semakin tinggi, rumah penduduk terbebas dari banjir. Karena, saban tahun akibat banjir yang menerpa, sejumlah penduduk terpaksa di ungsikan agar tak menimbulkan celaka. Namun, masyarakat setempat sudah mewaspadai bila debit air sungai terus naik dan kemungkinan buruk terjadi.

"Akibat sungai yang meluap dan air mulai memasuki perkampungan ini, anak-anak ke sekolah terpaksa menggunakan perahu atau sampan agar bisa terhindar dari banjir," ungkap Ade Irawan, anggota Komisi II DPRD Pelalawan.***

Editor:

Terkini

Terpopuler