Bentuk Relawan Indonesia Pintar

Rabu, 02 Desember 2015 - 22:32 WIB
Kadisdik Riau Kamsol, saat memberikan pengarahaan saat pembentukan relawan Indonesia Pintar.

PEKANBARU (HR)-Dinas Pendidikan Provinsi Riau, telah mendata sebanyak 153.000 masyarakat Riau putus sekolah, mulai dari SD dan SMP. Dan angka partisipasi anak-anak untuk bersekolah menurun dari 85 persen menjadi 65 persen.

Untuk itu dinas Pendidikan Provinsi Riau, bersama gerakan Indonesia Pintar membentuk relawan-relawan dari Mahasiswa dan masyarakat Riau yang peduli terhadap pendidikan, guna mengurangi angka putus sekolah di Provinsi Riau. Relawan yang dibentuk ini nantinya akan bertugas mengajak anak-anak yang putus sekolah untuk kembali melanjutkan sekolahnya.

Selain mengajak bersekolah kembali para relawan Indonesia pintar ini juga akan memberikan ketrampilan kepada anak-anak yang putua sekolah.

"Paling tidak para relawan ini memberikan masukan atau menumbuhkan inspirasi baru bagi anak-anak yang putus sekolah untuk bersekolah. Para relawan ini memberikan semangat baru untuk mencapai impian-impian yang ingin dicapai mereka," ujar Kadisdikbud Riau Kamsol, usai memberikan semangat kepada 350 mahasiswa dari berbagai Universitas di Riau, pada sosialisasi taman pendidikan anak negri.

Dijelaskan, ia memprakarsai Gerakan Indonesia Pintar ini kepada relawan, untuk memberikan pemahaman tentang visi dan misi serta gerakan yang akan dilakukan kepada calon relawan sehingga dapat membentuk relawan yang berkarakter menuju Indonesia pintar.

Selain itu relawan yang akan tergabung diharapkan dapat memiliki rasa kepedulian terhadap masyarakat yang putus sekolah dan berupaya mengajak mereka mau ikut dalam proses belajar melalui paket A,B,dan C serta mengikuti Pendidikan keterampilan. Ditargetkan untuk satu relawan bisa membina atau mengajak anak putus sekolah maksimal 10 orang, dari 153 ribu anak putus sekolah di Riau. Dengan demikian jumlah anak putus sekolah bisa dibina.

Tak hanya itu, sasaran utama Gerakan Indonesia Pintar ini juga ke Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang mana masih banyak anak putus sekolah. Sementara itu, Yanti Yulianti, Ketua Yayasan Indonesia Pintar saat memberi arahan, mengajak seluruh relawan tersebut agar menanamkan keikhlasan dalam mengajak ataupun membina anak putus sekolah itu. (advertorial)

Editor:

Terkini

Terpopuler