Riaumandiri.co - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Rokan Hilir (Rohil) Afrida menyebut bahwa capaian Open Direction Free (ODF) berada di angka 52 persen. Di mana angka itu baru 99 desa, sedangkan 48 desa lainnya belum memenuhi syarat.
Akibatnya, sejumlah bantuan sanitasi termasuk pembangunan jamban belum dapat disalurkan . Untuk itu, ia meminta pejabat kecamatan dan puskesmas untuk mempercepat penyusunan recana kerja agar target ODF dapat diintervensi pemerintah pusat.
Afrida menegaskan bahwa program ODF telah berlangsung sejak lama, namun capaian Kabupaten Rokan Hilir masih berada pada angka 52 persen dengan 99 desa atau kelurahan yang telah memperoleh status ODF.
Ia menilai bahwa percepatan pemenuhan target membutuhkan penguatan kepemimpinan di tingkat kecamatan, kepenghuluan, dan Puskesmas, serta pendekatan humanis berbasis kebutuhan masyarakat. Afrida juga menjelaskan bahwa keberhasilan ODF berkorelasi langsung dengan penurunan penyakit berbasis lingkungan, terutama diare, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama pertumbuhan anak dan faktor risiko stunting.
"Kita harus perkuat kepemimpinan di tingkat kecamatan dan kepenghuluan. Itu yang pertama. Dan yang kedua, lakukan pendekatan yang humanis dan berbasis masyarakat. Ini semua kepenghuluan sudah mengetahui. Saling koordinasi antara puskesmas dengan kecamatan juga untuk bisa mengikuti ODF ini," pinta Afrida.
Selain itu, Afrida menyoroti bahwa peningkatan kualitas lingkungan hidup menentukan produktivitas masyarakat sekaligus berkontribusi terhadap pemenuhan sejumlah indikator pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa beberapa program dari kementerian, seperti bantuan pembangunan jamban melalui Dinas Perkim, mensyaratkan desa berstatus ODF sebelum menerima intervensi.
Karena itu, pemenuhan target ODF bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi pintu masuk bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan dukungan infrastruktur sanitasi yang layak.