Riaumandiri.co - Malam penghargaan jarang terasa sehangat apa yang disiapkan Universal Pictures untuk Wicked: For Good pada Selasa malam, sebuah perayaan kecil namun penuh bintang yang digelar di The Aster, Hollywood. Acara ini dipandu oleh Baz Luhrmann bersama Colleen Camp, dan dihadiri nama besar seperti Jon M. Chu, Charlize Theron, Donna Langley, hingga produser Wicked Marc Platt.
Sebelum memasuki sesi utama, para tamu lebih dulu menyaksikan pemutaran film kedua Wicked di TCL Chinese 6 Theatre yang berada tak jauh dari lokasi acara. Setelah itu, suasana berubah menjadi lebih santai dalam jamuan makan malam singkat dan koktail, di mana Ariana Grande dan Cynthia Erivo terlihat bercengkerama dengan para undangan.
Begitu pintu lounge dibuka, tamu langsung diarahkan menuju kejutan yang sebenarnya sudah lama beredar lewat bisik-bisik: Grande dan Erivo akan naik ke panggung. Dan benar saja, keduanya tampil membawakan lagu “For Good” serta medley emosional “Get Happy/Happy Days Are Here Again,” lagu ikonis yang dulu pernah dibawakan Judy Garland dan Barbra Streisand. Kehadiran Garland tentu menyisakan jejak sejarah tersendiri, mengingat ia adalah sosok yang pertama kali menapaki yellow brick road sebagai Dorothy dalam The Wizard of Oz.
Chu dan Luhrmann memperkenalkan dua bintang itu sebelum penampilan dimulai, usai sesi tanya jawab singkat yang memuat pujian hangat dari Luhrmann terhadap film tersebut. Ia bahkan terbang langsung dari Tokyo hanya untuk menghadiri acara itu, sebuah tanda betapa ia mencintai karya Chu dan seluruh timnya.
Luhrmann, yang akrab dengan genre musikal lewat Strictly Ballroom dan Moulin Rouge, berbicara tentang betapa sulitnya membuat film musikal yang benar-benar bekerja. Ia menggambarkan prosesnya sebagai sesuatu yang dilihat orang luar sebagai “menyenangkan,” padahal di baliknya ada kerja besar, detail demi detail yang menentukan apakah film itu akan melekat di hati penonton atau justru jatuh datar.
Dalam obrolan itu, Chu mengakui betapa beratnya proses Wicked, bahkan ia memiliki tiga anak selama produksi berlangsung. Namun ia merasa tetap beruntung — lelah, iya, tapi lelah yang datang dari mimpi yang diperjuangkan. Baginya, musikal memberi akses langsung ke jiwa; bukan hanya lewat lensa kamera, tetapi lewat nada, lirik Stephen Schwartz, hingga gerakan tubuh yang menyatukan semuanya.
Chu mengutip salah satu dialog legendaris Wicked, berkata bahwa dirinya benar-benar berubah selama proses ini. Ia belajar untuk bermimpi lebih besar, dan menemukan energi dari orang-orang yang percaya pada visi yang sedang ia bangun, bahkan ketika ia sendiri ragu.
Meski proses menuju film ini sangat panjang, ditambah penantian panjang sejak kesuksesan Broadway, Luhrmann menegaskan bahwa Wicked terasa “seperti dibuat untuk masa sekarang.” Dan Chu mengiyakan dengan penuh keyakinan
Ia mengingat kembali masa ketika ia mendapat tawaran proyek ini di tengah lockdown COVID, saat dunia terasa kacau. Di tengah kota yang gelap dan terasa asing, ia membaca lirik-lirik Wicked—khususnya “something has changed within me, something’s not the same”—dengan cara yang berbeda, lebih dalam, lebih relevan dengan apa yang terjadi pada dunia.
Chu menutup ceritanya dengan satu keyakinan: proyek ini tidak bisa lagi menunggu. Tidak peduli seberapa lama ia ditahan atau ditunda, inilah momen ketika Wicked harus dibuat, saat dunia sedang mencari sesuatu yang bisa mengikat, bukan memisahkan.(MG/AND)