Wawako Sugiyarto Ingatkan 7 Potensi Bencana di Dumai

Sabtu, 29 November 2025 - 13:48 WIB
Apel Kesiapsiagaan Pemko Dumai menghadapi potensi bencana hidrometeorolig. (mediacenter)

Riaumandiri.co - Pemko Dumai telah menyiapkan sarana prasarana dalam menghadapi bencana hidrometeorologi dan cuaca ektstrem 2025. Berdasarkan hasil kajian risiko bencana, Kota Dumai memiliki 7 potensi ancaman bencana.

"7 potensi ancaman bencana itu antara lain kebakaran hutan dan lahan, banjir termasuk banjir ROB, angin puting beliung, gelombang tinggi dan abrasi, kekeringan, kegagalan teknologi, dan tak terkecuali gempa bumi meskipun dengan kelas risiko rendah," papar Wawako Dumai Sugiyarto saat apel pasukan, Kamis (27/11).

Ia menegaskan bahwa saat ini, ancaman terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir ROB, angin puting beliung, gelombang tinggi, dan kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi, terutama di tengah prediksi peningkatan intensitas cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Wawako menekankan bahwa apel siaga ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk mengukur kekuatan daerah dalam menghadapi ancaman bencana dengan mengerahkan semua potensi yang dimiliki, meliputi pemerintah daerah, TNI, POLRI, BPBD, BASARNAS, relawan, dunia usaha, dan organisasi masyarakat lainnya.

"Kesiapsiagaan adalah kunci utama, lebih baik siap dan tidak terjadi, dari pada tidak siap saat bencana datang," ujarnya.

Penanggulangan bencana, lanjut Sugiyarto, adalah tanggung jawab bersama. Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kerja sama, mengkaji kemampuan peralatan, merencanakan evakuasi, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Untuk memastikan respons yang efektif, Wawako Sugiyarto menginstruksikan beberapa langkah konkret. Pertama, koordinasi dan sinergitas untuk memastikan semua perangkat daerah terkoordinasi dan bersinergi. BPBD sebagai leading sektor harus menjalankan fungsi pelaksana, koordinasi, dan komando dari tahap pra, saat, hingga pascabencana. Ia juga mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan pemeliharaan drainase dan normalisasi sungai.

Kedua, memeriksa kembali semua peralatan, mulai dari perahu karet, alat komunikasi, logistik, hingga jalur evakuasi, dan memastikan semuanya berfungsi optimal.

Kemudian, memasifkan sosialisasi dan simulasi di tingkat kelurahan hingga RT agar masyarakat mengetahui tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana. Sistem peringatan dini juga harus dipastikan sampai kepada masyarakat.

"Menghadapi prakiraan cuaca ekstrem BMKG untuk wilayah Riau, kami juga mengimbau segenap elemen masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi mandiri seperti melaksanakan pembersihan lingkungan dan drainase, serta menghindari pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang saat angin kencang," tuturnya.

Bagi pemilik usaha transportasi laut atau sungai, Wawako Sugiyarto mengingatkan agar senantiasa memperhatikan kondisi cuaca dan mempedomani keselamatan penumpang, menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda, dan membudayakan sadar terhadap potensi ancaman bencana.

Mengakhiri amanatnya, Sugiyarto mengajak seluruh komponen masyarakat merenungkan bahwa Kota Dumai adalah rumah bersama yang harus dilindungi.

"Dengan khidmat kita bersama antara pemerintah, TNI, Polri, relawan, dunia usaha, serta seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menghadapi segala bentuk bencana dengan lebih siap dan lebih kuat," tutupnya.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler