Riaumandiri.co - Pemkab Indragiri Hilir memproyeksian belanja daerah di tahun anggaran 2020 itu senilai Rp2,3 triliun. Hal ini terungkap dalam paripurna pengantar rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2026 di DPRD Inhil, Selasa (25/11).
Asisten Administrasi Umum Fadillah menyebutkan, bahwa penyusunan rancangan KUA dan PPAS mengacu pada Rencana Kerja Perangkat Daerah 2026.
“Secara umum, target pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp. 1,998 Triliyun, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 304,29 Milyar dan Pendapatan Transfer sebesar Rp 1,694 Triliyun” jelas Fadillah.
Dengan target pendapatan itu, artinya terdapat defisit anggaran sebesar Rp. 316,79 Milyar. Dalam penyusunan rancangan anggaran tersebut pemerintah daerah dihadapkan tantangan fiskal yang cukup berat, yakni penurunan Transfer ke Daerah (TKD) untuk T.A 2026.
"Penurunan bukan hanya terjadi di Inhil, tapi juga dialami seluruh pemda di Indonesia. Hal tersebut tentu menjadi perhatian serius, karena selama ini porsi terbesar pembiayaan pembanguanan kita masih bersumber dari TKD, baik Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus maupun Dana Bagi Hasil," ungkapnya.
Meski terjadinya penurunan TKD, Pemkab Inhil terus berupaya memastikan seluruh urusan pemerintahan berjalan optimal, baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun dalam melaksanakan program pembangunan.
"Dengan kondisi demikian, kita mesti lebih selektif dalam mengelola anggaran agar tiap rupiah yang dibelanjakan bermanfaat bagi masyarakat," lanjut Fadillah.
Sebagai bentuk respons terhadap penyempitan ruang fiskal yang terjadi, Pemkab Inhil akan memperkuat koordinasi, meningkatkan kualitas perencanaan, serta mendorong inovasi pendapatan daerah.