Riaumandiri.co - Diabetes bukan hanya masalah bagi orang dewasa, tetapi juga bisa menyerang anak-anak. Sayangnya, gejala awal diabetes pada anak sering kali tidak disadari oleh orang tua. Menurut dr. Dicky Tahapary, Sp.PD-KEMD, seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin metabolik diabetes, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan.
1. Anak sering buang air kecil atau ngompol
Salah satu tanda diabetes yang sering terlewat adalah kebiasaan anak yang sering buang air kecil. Anak yang sudah tidak mengompol lagi, tiba-tiba bisa mengompol lagi di malam hari. Dr. Dicky menjelaskan, kondisi ini bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
"Jadi kalau anak-anak apa, biasanya udah gede waktunya kok masih sering ngompol misalkan atau malam kok ngompol terus, itu salah satu gejalanya,” kata dr. Dicky, dilansir dari Antara, Jumat (14/11/2025).
2. Kulit leher atau tengkuk menggelap
Perubahan warna kulit di bagian leher atau tengkuk anak juga bisa menjadi indikator awal diabetes. Kulit yang menggelap, terutama di bagian belakang leher, dikenal dengan nama acanthosis nigricans. Menurut dr. Dicky, kondisi ini menunjukkan adanya resistensi insulin, di mana tubuh anak sudah mulai kesulitan mengatur metabolisme gula dengan baik.
"Kalau resistensi insulin itu biasanya waktu remaja nanti mulai kelihatan. Kalau anak-anak biasanya suka agak kelihatan di leher atau tengkuk sudah agak kehitaman di bagian belakang," jelas dr. Dicky.
3. Pertumbuhan anak menurun
Tanda lain yang patut diwaspadai adalah melambatnya pertumbuhan anak. Anak yang sebelumnya tumbuh dengan baik, tiba-tiba mengalami penurunan berat badan yang signifikan, bisa menjadi sinyal bahwa metabolisme tubuhnya terganggu akibat diabetes.
Obesitas dan Risiko Diabetes pada Anak
Beberapa tahun lalu, sebagian besar kasus diabetes pada anak disebabkan oleh faktor genetik atau diabetes tipe 1. Namun, saat ini, faktor obesitas menjadi penyebab utama peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak. Dr. Dicky menekankan bahwa semakin banyak anak yang mengalami obesitas, semakin tinggi pula risiko terkena diabetes tipe 2.
"Kalau zaman dulu sebagian besar karena atau genetik atau diabetes tipe 1. Cuma sekarang dengan makin banyaknya obesitas pada anak-anak itu diabetes tipe 2 juga naik," ujar dia.
Mengapa memantau kurva pertumbuhan anak itu penting?
Untuk mencegah diabetes pada anak, penting bagi orang tua untuk rutin memantau kurva pertumbuhan anak. Dengan cara ini, orang tua bisa memantau perkembangan berat badan dan tinggi badan anak secara lebih akurat.
"Bisa dicatatkan kalau punya anak berarti harus rajin dimasukkan ke kurva pertumbuhan, berat badannya sesuai usia atau tidak," tutur dr. Dicky.(MG/FAI)