Riaumandiri.co - Sebanyak 70 santri yang berasal dari Pondok Pesantren Nahdatul Quran terdampar selama beberapa jam di Perairan Anak Ayam Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Penyebabnya diketahui karena lantaran mesin kapal mati.
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi dalam laporannya menjelaskan kronologi kejadian, dimulai sekira Rabu (22/10) pukul 13.45 Wib kapal kempang yang membawa rombongan santri sebanyak 70 orang berlayar dari Tanjung Samak Kecamatan Rangsang hendak kembali menuju Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat.
‘’Melaporkan kecelakaan kapal mati mesin yang membawa santri sebanyak 70 orang,’’ lapornya.
Sekira pukul 15.00 Wib di perjalanan kapal mengalami cuaca buruk sehingga terpaksa bersandar di Pelabuhan Anak Ayam Kecamatan Tebing Tinggi Timur untuk menunggu cuaca membaik, namun karena cuaca dan gelombang tidak membaik, kru Kempang dan para penumpang panik dan takut untuk melanjutkan perjalanan.
Selanjutnya pukul 17.15 Wib salah seorang pengurus Santri Pondok Pesantren Nahdatul Quran Fahrudin menghubungi personil Satpolairud Polres Kepulauan Meranti untuk meminta bantuan evakuasi dan pengawalan menuju Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat.
Setelah itu pada pukul 21.30 Wib tim rescue dari Unit Siaga SAR Meranti bersama Polair Meranti, BPBD Meranti, TNI AL Meranti menuju lokasi untuk melaksanakan evakuasi Tim Rescue telah tiba di Lokasi pukul 21.45 WIB langsung dilakukan evakuasi oleh kapal nelayan dan dibawa ke Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat.
Saat ini seluruh penumpang santri selamat dan telah tiba di Desa Bantar pada pukul 23.25 WIB.
“Perkembangan bahwa seluruh korban telah berhasil dipindahkan ke Kempang/ kapal sebanyak 3 Kempang/kapal dan dibawa ke desa Bantar Kec. Rangsang Barat dengan pengawalan RIB Basarnas dan diperkirakan tiba di Desa Bantar pada Pukul 23.25 WIB,” katanya.