Riaumandiri.co - Persatuan Anak Medan Riau (PAMRI) menggelar Final Festival Lagu dan Tari Daerah di Anjungan Kampar Sabtu (23/8).
Kegiatan yang digelar PAMRI ini menampilkan khazanah beragam budaya , mulai cerita rakyat khas, hingga lagu khas daerah.
Para penari tampak membawakan properti seperti caping, permainan tradisional, hingga pernak pernik busana yang menawarkan suasana desa.
Seperti salah satu grup tari membawakan cerita rakyat Suku Sakai. Suku Sakai merupakan suku asli Riau yang hidup nomaden, sering berpindah dari sungai ke sungai dan bergantung banget sama hutan untuk cari makan dan bahan hidup sehari-hari.
Diinformasikan, mereka punya budaya unik, alat sederhana dari alam, serta aturan ketat menjaga kelestarian hutan karena anggap hutan sebagai surga dan sumber kehidupan.
Tarian yang mereka bawakan cukup membuat penonton kagum. Tak hanya tarian, kegiatan PAMRI juga diisi dengan peserta lomba menyanyikan lagu khas daerahnya masing-masing.
Ketua PAMRI, Surya Gemara Cibro menyebut PAMRI kedepannya ingin menjadi wadah kreativitas generasi muda melalui seni dan budaya.
Ia menyebut program ini merupakan gebrakan baru yang ingin konsen pada bidang kebudayaan. "Tadinya PAMRI banyak konsen nya di sosial ya, ada bermacam macam kegiatan sosial. Tahun ini PAMRI melakukan gebrakan baru ingin konsen di dalam kebudayaan. Tujuannya kan begitu banyak budaya di Indonesia, nah PAMRI ingin jadi pionir perekat khazanah budaya Indonesia terkhusus di Riau," ujarnya.
"InsyaAllah PAMRI akan siapkan kanal untuk eksplorasi budaya adek adek dalam lomba ini," katanya.
Bahkan nantinya, panitia akan mempersiapkan gelaran acara besar yang nantinya dilaksanakan di Universitas Islam Riau (UIR) dalam waktu dekat.
"Nanti adek adek yang ikut lomba ini bulan Oktober yang juara nyanyi dan tari akan ditampilkan dan acaranya lumayan besar di UIR. Kita tunggu saja pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Penasehat PAMRI, Al Husni Thamrin menyebut event positif ini hendaknya dapat ditingkatkan di tahun yang akan datang. Ia berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) baik Pemprov Riau maupun Pemprov Sumatera Utara dapat mens support kegiatan tersebut.
Hal ini karena budaya yang ditampilkan merupakan warisan bangsa yang perlu diketahui generasi muda.
"Iya ini bisa jadi event yang positif, jangan hanya sampai disini saja, event tahun berikutnya ditingkatkan. Harapannya ada peran Dinas Pariwisata maupun Pemprov Riau dan Sumut karena ini event positif sebagai warisan," ujarnya.
Penasehat PAMRI lainnya, Mayor. C. Hardayat berharap dari gelaran event ini bisa memunculkan bibit unggul sebagai penyanyi maupun penari tradisional yang hebat.
Sehingga nantinya mereka (generasi muda) bisa membawa nama baik Provinsi Riau. "PAMRI ini mengadakan lomba menyanyi dan menari Diharapkan ada bibit unggul yang baru untuk membawa nama baik Provinsi Riau dan kedepannya pelaksanaan nya tambah lebih baik dan perlu ditingkatkan dan mungkin jika ada perlu diperbaiki," kata Mayor.C. Hardayat.