Ternyata Pria Bisa Juga PMS, Ini Penjelasannya

Ternyata Pria Bisa Juga PMS, Ini Penjelasannya

RIAUMANDIRI.CO - Premenstrual Syndrome atau PMS umum dialami wanita menjelang menstruasi. Gejala yang dirasakan biasanya kram perut, perubahan suasana hati, mudah lelah, nyeri otot hingga sakit kepala.

Sindrom ini memengaruhi sekitar 20 hingga 40 persen wanita yang sudah memasuki usia puber hingga produktif. Lebih lumrah terjadi pada wanita, gejala mirip PMS ternyata juga bisa dialami pria.

Dikutip dari Everlife Pharmacy, gejala PMS pada pria dikenal dengan istilah Irritable Male Syndrome atau IMS. Menariknya, sindrom ini pun umum dialami para pria.


Menurut National Library of Medicine di Maryland, Amerika Serikat, IMS didefinisikan sebagai gangguan perilaku di mana penderitanya mengalami kegelisahan, mudah marah, lesu dan depresi. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria dewasa dikarenakan menurunnya kadar hormon testosteron dalam tubuh.

Belum diketahui jumlah pasti pria yang mengalami IMS, namun sejumlah jurnal ilmiah mengungkap ada 30 persen pria yang mengalaminya. Rata-rata dirasakan oleh pria yang mendekati usia paruh baya akibat menurunnya level testosteron seiring bertambahnya usia.

Selain karena penurunan jumlah testosteron, penyebab paling umum IMS di antaranya:

- Perubahan senyawa kimiawi pada otak, sering kali diasosiasikan dengan diet terlalu tinggi protein sementara asupan karbohidrat sehat sangat rendah.

- Stres kronis yang membuat pria lebih cepat marah dan terganggu.

- Perubahan peran pria dalam hubungan pernikahan maupun dunia kerja.

Ada beberapa cara untuk mengatasi atau meredakan IMS. Jika disebabkan penurunan testosteron, biasanya dokter akan memeriksa kadarnya di dalam tubuh dengan beberapa tes laborarorium.

Apabila level testosteron berada di bawah normal, maka akan dijalani terapi pergantian hormon. Tindakan yang dilakukan adalah menyuntikkan hormon testosteron sintetis untuk membantu mengembalikan vitalitas dan kondisi lain akibat penurunan hormon tersebut.

Namun apabila disebabkan faktor lain, maka cara mengatasinya adalah mengubah pola hidup jadi lebih sehat. Hindari makanan tinggi gula dan lemak, batasi konsumsi alkohol serta rutin olahraga.



Tags Kesehatan