Banyak Ular dan Peti Mati Berserakan di Amerika, Ada Apa?

Banyak Ular dan Peti Mati Berserakan di Amerika, Ada Apa?

RIAUMANDIRI.CO - Peti mati yang membawa jasad manusia masih berserakan di sebuah kota di negara bagian Louisiana, AS, hampir empat minggu setelah banjir besar berhasil membawa keluar banyak peti mati dari kuburan mereka selama masa Badai Ida tersebut.

Pemandangan dahsyat di Ironton, Louisiana itu, terjadi hampir empat minggu setelah Badai Ida melanda Amerika Serikat (AS), yang menewaskan sedikitnya 95 orang dan menyebabkan pemadaman listrik ratusan ribu orang.

Pastor Haywood Johnson mengatakan kepada CNN peti mati itu masih belum dikembalikan ke pemakaman aslinya ketika penduduk yang putus asa berusaha membangun kembali komunitas mereka di Ironton, 25 mil tenggara New Orleans.


Seperti diketahui banjir dari Badai Ida menyapu wilayah itu pada akhir Agustus lalu dan banyak peti mati tersapu keluar dari liang lahat mereka dan bergeletakkan di sekitar New Orleans.

Sepasang peti mati, yang membawa jasad ayah dan anak perempuan, berakhir bersebelahan di kebun seseorang.

Dilansir dari MailOnline, dilaporkan ada satu peti mati secara tragis ditemukan terbalik.

Sementara itu, pendeta Johnson masih terus mencari peti mati ibu, paman, dan saudara perempuannya sendiri.

"Banjir bandang itu menyebabkan orang menjadi kacau,” ujar Johnson.

"Mereka terkejut dengan besarnya kehancuran, tetapi mereka bahkan lebih kewalahan karena orang yang mereka cintai mengambang dan akhirnya mendarat di jalan-jalan dan pekarangan orang-orang dan di sisi tanggul dan di luar di lapangan, dan itu benar-benar banyak sekali,” lanjutnya.

"Salah satu hal yang mengganggu saya adalah bahwa saya adalah orang yang mengubur sebagian besar orang-orang itu, sebagian besar yang meninggal, dan itu sama menyakitkannya seperti menarik luka yang belum kering,” terangnya.

Menurut pendeta tersebut, pencarian peti mati yang hilang sangat sulit karena adanya ular, lumpur, dan rumput tinggi. Banyak peti mati telah disemen tetapi banjir cukup kuat untuk menghanyutkan mereka.

Pada Selasa (21/9), Gugus Tugas Tanggap Pemakaman Louisiana mengunjungi Ironton untuk melihat apa yang mereka perlukan agar berhasil menemukan semua peti mati yang hilang.

Masyarakat telah menyiapkan ‘area peletakan’ bagi mayat untuk diidentifikasi sehingga mereka dapat ditempatkan kembali di tempat peristirahatan terakhir mereka yang asli.

Ryan Seidemann, ketua gugus tugas, menjelaskan bahwa beberapa peti mati sangat berat dan tidak akan dapat dilakukan tanpa alat berat.

"Ketika saya keluar di pemakaman masyarakat ini, kotoran memenuhi hingga ke lutut saya, apalagi menemukan pembelian untuk derek atau jenis [mesin] lain untuk memegang dan mengangkat beban berat ini, tentu akan menjadi tantangan,” ungkapnya.