Gubri Syamsuar Menangis Saat Melihat Rumah Warga di Kampar

Gubri Syamsuar Menangis Saat Melihat Rumah Warga di Kampar

RIAUMANDIRI.CO - Air mata Gubernur Riau, Syamsuar, tak terbendung bercucuran saat menyampaikan sambutan dan melihat kondisi rumah Burhan, Warga Desa Silam, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, yang tak layak huni. Burhan tinggal bersama istri dan anak semata wayangnya di rumah papan dengan tidur beralaskan tikar.

Rumah berukuran tidak kurang dari 2x3 meter itu berada di tepi Jalan Desa Silam dan dikelilingi hutan serta pohon karet, tampak tak terurus. Papan-papan reot dan beratap seng yang sudah lapuk menjadi pelindung bagi Burhan dan keluarga kecilnya dari hujan dan panas.

Sebagai bentuk keprihatinan Gubernur Syamsuar terhadap warga yang memiliki  rumah tidak layak huni ini, Gubri langsung meninjau kondisi rumah dan memberikan bantuan dengan mendirikan rumah baru yang layak huni bagi Burhan, Selasa (14/9/2021), bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP), Taufik OH.


“Hari ini kita sampai ke rumah Pak Burhan. Ini salah satu contoh ada hal-hal yang tidak sengaja, ada usulan-usulan dari desa yang menyampaikan ke kecamatan, dan kecamatan ke kabupaten disampaikan ke provinsi untuk mendapatkan rumah layak huni,” ujar Gubri.

“Namun, kita tidak tau persoalan sehingga rumah beliau ini tidak termasuk usulan rumah layak huni. Karena itulah saya merespons rumah seperti ini ada di tengah kita, bukan saja di Kampar, dan daerah lain juga seperti itu,” tambahnya.

Dikatakan Gubri, dalam pembangunan rumah layak huni (RLH) ini ada masyarakat yang memberikan tanah untuk membangun rumah. Apalagi sebagai pemimpin sudah menjadi kewajiban membantu masyarakat yang tidak mampu. Informasi-informasi warga yang tidak mampu dan membutuhkan bantuan pembangunan RLH segera dipantau dan direspons.

“Karena itulah kami mengetahui hal-hal seperti itu, dan tentunya juga tanah yang diberikan oleh masyarakat dan kami segera merespons. Bagaimanapun kita tahu warga yang tidak mampu masih banyak di hadapan kita, siapa lagi yang menolong kalau bukan kita yang diberikan amanah oleh rakyat, sekaligus diberikan amanah oleh Allah SWT,” ucap Gubri sambil terbatah-batah dan keluarkan air mata

“Kami hari ini hadir dan sekaligus tentunya kami juga menyampaikan kepada rekan-rekan semua, anggota DPRD dan pemerintah kabupaten, kalau ada hal-hal seperti ini mari bekerja sama merespons. Sebab kita ini jadi pemimpin sudah diamanahkan oleh Allah SWT, kita harus tanggap terhadap situasi masyarakat. Mudah-mudahan Pak Burhan sehat selalu,” kata Gubri, sambil memegang kepala anak Burhan, Riski yang berumur 7 tahun.

Sementara itu, Burhan saat menyambut Gubernur Syamsuar dan rombongan tampak begitu ceria wajahnya. Penantian panjang baginya untuk memiliki rumah bagi kelangsungan kehidupan bersama anak dan istrinya. Sudah 20 tahun tinggal di rumah papan tanpa ada perhatian pemerintah.

“Saya mengucapkan terima kasih telah diberikan bantuan rumah layak huni yang saya miliki sekarang. Alhamdulilah, bersyukur kepada tuhan, tak ada yang bisa saya sampikan lagi selain rasa syukur. Ini yang dikatakan saya mimpi di siang bolong, penantian yang panjang saya kini terwujud,” kata Burhan.

“Saya sudah 20 tahun tinggal di sini, anak saya-satu namanya Jamuda Riski. Awalnya ada saya didata untuk mendapatkan bantuan tapi tak terealisasi, mungkin belum rezeki. Saya tetap bersabar menunggu, dan hari ini terwujud. Pekerjaan saya hanya menyadap karet, penghasilan hanya 300 ribu seminggu, hanya bisa untuk makan,” ungkapnya.

Dari kunjungan Gubri bersama Kadis PUPR PKPP, langsung dilakukan pemasangan batu bertama oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Rumah Burhan akan dibangun dengan type 35, tembok beton lengkap dengan satu kamar tidur, dapur, kamar mandi dan ruang tamu.



Tags Syamsuar