Harga Tes PCR Masih Mahal, Warga: Pemerintah Tega

Harga Tes PCR Masih Mahal, Warga: Pemerintah Tega

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sejumlah warga Pekanbaru mengomentari penurunan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi Rp495.000 untuk wilayah Jawa-Bali, dan Rp525.000 untuk luar Jawa-bali pada 17 Agustus kemarin. 

Pemerintah dituding baru menurunkan harga dikarenakan perbandingan dari negara luar. Mereka juga menyebut pemerintah terlalu tega mengambil untung dari orang sakit.

"PCR ini jadi ribut kan gara-gara ada berita ternyata di luar negeri itu tes PCR cuma puluhan ribu. Barulah warga ribut, media ribut. Akhirnya dijawab sama pihak-pihak terkait, ada yang bilang mahal gara-gara alatnya import-lah, dan sebaginya. Makanya Jokowi umumkan PCR harganya 500 ribuan," kata Ahmad kepada Haluan Riau, Rabu (18/8/2021).


"Cuma, kenapa udah ribut-ribut baru diturunin harganya? Apa pemerintah kita ini selalu gitu? Gawat kali. Ga ada jujur-jujurnya. Udah ketahuan di luar murah, baru diturunin. Jadi selama ini banyak kalilah untungnya. Kita udah sesusah ini sama Covid-19, masih juga dihajar dengan mencari untung dari orang sakit," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Dinda. Dijelaskannya harga PCR masih terbilang mahal apalagi dalam keadaan PPKM saat ini.

"Masih mahal lah, negara-negara luar aja bisa lebih murah. Sekarang itu kondisinya PPKM, ekonomi anjlok dan susah berjualan. Emang apa yang diharapkan dari harga segitu? Masyarakat kayak kami mana mampu. Bisa makan aja syukur," tegasnya



Tags Corona