Rektor UI Panggil BEM Usai Kritik Jokowi, Jamiluddin Ritonga: Kampus Harus Steril dari Kekuasaan

Rektor UI Panggil BEM Usai Kritik Jokowi, Jamiluddin Ritonga: Kampus Harus Steril dari Kekuasaan

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga menyayangkan pemanggilan pihak Rektor Universitas Indonesia (UI) terhadap pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tersebut. Pemanggilan itu terkait dengan kritik BEM UI di akun Instragram BEM UI yang bertajuk "Jokowi: The King of Lip Service".

"Tidak selayaknya kritik diselesaikan dengan pemanggilan semacam itu. Penanganan kritik semacam itu sama saja dengan upaya pembungkaman kebebasan berpendapat. Padahal kampus seharusnya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kebebasan berpendapat," tegas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu kepada media ini, Senin (28/6/2021).

Kalau kampus sudah mengintervensi kebebasan berpendapat, tegas pengajar Universitas Esa Unggul itu, maka sebagai benteng pertahanan terakhir dalam mengemukakan pendapat sudah berakhir.

"Hal itu tentu berbahaya dalam perkembangan demokrasi di tanah air. Lonceng kematian berdemokrasi tinggal menunggu waktu saja," tegas Jamil.

Karena itu, dia mengimbau para rektor harus bersikap dengan menentang keras upaya pembungkaman kebebasan berpendapat. Para rektor harus menjaga kampus terbebas dari intervensi kekuasaan, terutama dalam kebebasan berpendapat.

"Para rektor juga harus menjamin civitas akademika tidak merasa takut dalam berpendapat. Hanya dengan begitu, kampus tetap steril dari intervensi kekuasaan," kata Jamil mengingatkan.



Tags Mahasiswa